Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Nasi Bungkus

18 Februari 2021   08:33 Diperbarui: 19 Februari 2021   10:56 1418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://jurnaba.co/

"Aah, masya begini?"

"Yang benar saja...?" Celetuk yang lainnya lagi.

"Ini model baru, ya?" Omel cewek-cewek yang pada lapar.

"Kok tidak ada sayurnya, Sar?" Tanya Acun penasaran.

"Tadi kan katanya hanya nasi bungkus." Jawab Baltasar tanpa merasa bersalah. Dia malahan sudah makan nasi tanpa sayur itu dengan tenangnya sambil berusaha menelan nasinya yang agak tersangkut di tenggrorokannya karena tidak ada kuah sayurnya.

"Memang nasi bungkus, tapikan biasanya ada sayurnya. Nah, yang ini juga nasi bungkus, tapi tidak ada sayurnya."

"Ku pikir kamu memang sengaja mau menghidangkan kami dengan nasi bungkus saja, tanpa sayur."

"Baltasar. Baltasar." Kata Acun sambil geleng-geleng kepala. "Yang namanya nasi bungkus itu pastilah dengan sayurnya. Kalau mau gurau itu ya sedang sedang juga kali, kami semua sudah pada lapar nih." Omel Acun sambil menggeleng-gelengkan kepalanya lagi.

"Tadi memang dia mau memberikan ku sayuran. Ku bilang memang nasi saja, sehingga sepertinya penjulnya itu keheranan." Jelas Baltasar lagi sambil tersenyum. "Kan kamu juga menggiyakan ketika kutanyakan kembali tadi apakah nasi bungkus tadi." Kata Baltasar mengingatkan Acun sama sekali tanpa rasa bersalah.

"Aku sungguh tidak menyangka perspeftif kamu beda." Kata Acun. "Kebiasaan orang kalau bilang nasi bungkus atau nasi kotak itu ya dengan sayurnya, tidak perlu dijelaskan lagi."

"Makanya memerintah itu harus jelas, jangan buat aku ragu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun