"Baguslah. Eh, kamu belikan kita nasi bungkus dulu, ya. Bisa, kan?"
"Bisa." Jawab Baltasar santai. Dia tidak pernah menolak di minta tolong apa saja sejauh dia masih mampu melakukannya. "Berapa banyak?"
"Hitung kita tiga rumah kost inilah." Kata Acun. Karena mereka yang tinggal di tiga buah rumah kost itu berasal dari satu daerah yang sama dan rata-rata masih punya hubungan kelurga, meskipun sudah jauh.
"12, ya?"
"Ya."
"Uangnya?"
Si Acun meraih dompetnya dan mengeluarkan uang dengan nominal seratus ribu sebanyak tiga lembar."
"Nasi, kan?" Tanya Baltasar lagi untuk lebih meyakinkan perintahnya tidak salah dengar.
"Ya." Jawab Acun tanpa curiga. "Nasi 12 bungkus."
"Baik. Aku berangkat." Kata Baltasar pergi ke warung Padang sekitar 800 meter dari rumah kost mereka.
Penghuni tiga buah rumah kost itu sudah berkumpul di rumah kost tempat Acun, mereka semua siap untuk makan siang bersama. Hanya dua orang saja yang sedang berangkat kuliah, tetapi nantinya akan di simpan saja untuk mereka. Sambil menunggu yang perempuan menyiapkan teh es untuk persiapan minuman mereka. Tehnya mereka buat sendiri, sementara esnya mereka beli dari Bu Warung di dekat mereka.