Mohon tunggu...
Mentari ELart
Mentari ELart Mohon Tunggu... Administrasi - ..perempuan Indonesia

tinggal dan bekerja di Jerman.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Manusia Ikan

27 Maret 2015   17:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:55 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

29 Maret 1997

Satu minggu setelah Jan dinyatakan menghilang, tiba-tiba ditemukan seseorang yang mirip Jan terdampar di pinggir pantai di suatu kota nun jauh di sana, dekat patung Little Mermaid.

Pria itu hilang ingatan, hanya bisa beberapa patah kata dalam bahasa Jerman. Ia lupa namanya, ia hanya tahu bahwa Ia menikah dengan Puteri Duyung bernama Arlene.

Orang-orang tertawa mendengarnya. Sejak saat itu laki-laki itu masuk rumah sakit jiwa.

20 Maret 2015

Fritz merasa capek dan lelah. Ia bosan diolok-olok teman-temanya. Mereka mengatakan, Fritz bukanlah bagian dari mereka, Fritz adalah makhluk aneh. Hanya karena Fritz ditolak di paduan suara kerajaan laut, karena suaranya tidak semerdu teman-temannya. Hanya karena Fritz tidak diterima di Universitas Kerajaan laut, karena ia kalah cepat berenang dengan teman lainnya.

Besok adalah ulang tahun Fritz yang ke 18. Ia tahu, hadiah apa yang diimpikannya. Sudah berulang kali Fritz memunculkan diri ke daratan dan mengamati kehidupan manusia. Di ulang tahun yang ke 18 ini, ia ingin hidup sebagai manusia, ya manusia seperti ayahnya, ayah yang dikenal hanya melalui cerita-cerita ibunya.

22 Maret 2015

Fritz duduk di tepi pantai, perutnya lapar, tapi ia tak tahu harus makan apa. Seekor anjing laut mendekatinya.  Anjing laut itu memandang Fritz bingung, lalu bertanya: apakah Fritz seorang manusia, atau seekor ikan?

Fritz menjawab: aku manusia.

Anjing laut tertawa tergelak-gelak. Manusia tidak ada yang bersisik, katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun