"Itu loh anakmu."
"Anakmu, anakmu siapa si Las?" Ucap Kasmidi kesal.
"Itu anakmu si Nina, ada di kebon pisang."
"Ah ngarang kamu nih. Wes toh pergi sana lah, ganggu orang tidur saja."
"Heh, gak percaya kamu nih, aku gak bohong, sumpah aku liat anakmu itu jalan pake sarung ke kebon pisang belakang. Ayok kita lihat kesana kalau gak percaya," Lastri mencoba meyakinkan.
Meylani langsung beranjak dari kasur dan pergi mengecek ke kamar Nina. Benar, dia tidak ada disana.
"Mas, Nina gak ada di kamar mas," Meylani panik.
Barulah saat itu Kasmidi bangun dari ranjangnya, langsung mengenakan sarung. Jadilah mereka bertiga pergi ke kebon pisang. Tak ketinggalan si Solihin, anak Wak Lastri yang sedang asyik kencing, akhirnya termotivasi untuk ikut dalam misi mencari Nina ke kebon pisang.
Nina yang pada saat itu sedang asyik duduk sambil bersender di pohon pisang mendadak terkejut dengan kedatangan empat orang itu.
"Nina, ngapain kamu disini?," Kasmidi yang kesal mulai menarik tangan Nina dengan kasar. "Ayok pulang, ngapain kamu planga plongo di kebon sendirian, hah?" Kasmidi memukul pantat Nina berulang kali sampai dia menangis.
"Tuh kan apa aku bilang, coba kalau kita tadi gak cepet-cepet kesini, bisa dibawa lelembut lah nih anak." ceplos Lastri.