Kehadiran persoalan ini membuat Ratmi mulai tidak simpatik terhadap sikap Badra. Bahkan dia mulai jijik terhadap Badra. Begitu halus namun dalam tikaman pengkhianatan yang dilakukan Badra. Meski pun Badra tidak mengakui perbuatannya terhadap Melly, namun Ratmi tidak langsung mempercayainya.
Belakangan kasus yang menerpa keluarga mereka tercium publik. Di sekolah, Ratmi makin merasa gerah. Ada yang kasihan terhadap Ratmi, namun ada juga yang memandangnya sinis. Meski terpojok, sebagai seorang ibu, Ratmi berusaha menyembunyikan persoalan ini dari buah hatinya. Belum waktunya mereka tahu apa yang terjadi. Dia hanya bisa menghibur dan membuat mereka untuk tetap bersikap baik.
Pagi ini Ratmi melihat hal yang tidak biasa pada Badra. Dia masih belum beranjak menuju ke tempat kerjanya.
"Belum berangkat kerja, mas?"
Jawaban yang diberikan semakin membuat Ratmi hancur. Ternyata Badra dikeluarkan dari pekerjaannya. Perbuatannya atas Melly sudah diketahui oleh banyak pihak, bahkan pimpinan tempat dia bekerja. Kasusnya telah mencemari dan mencederai institusi secara moral.
Oh, Tuhan, sungguh beruntun persoalan ini. Ratmi mulai kehabisan akal menerima kenyataan ini. Kebersamaan dengan Badra pun tidak bisa lagi dirasakan kenyamanannya. Apalagi Ratmi tahu bahwa Melly tidak berputus asa untuk menuntut pertanggungjawaban Badra. Keluarganya menuntut Badra menikahi Melly. Tuntutan itu sungguh tak pernah terbayangkan oleh Ratmi. Dalam hidupnya tidak pernah terlintas istilah perceraian.
Ratmi berada di persimpangan sikap. Persoalan yang berlarut-larut ini membuatnya sulit menemukan jalan terbaik. Saat ini dia memutuskan untuk berlalu dari kehidupan Badra. Dia tak ingin berlama-lama bersitegang dalam persoalan ini. Apalagi, Badra sendiri telah memutuskan mengambil tanggung jawab bersama Melly, dan melepas tanggung jawabnya bersama Ratmi dan anak-anak.
Meskipun berat, Ratmi memilih untuk meneladani ibunya. Dia dibesarkan cukup lama oleh ibunya dengan statusnya sebagai single parent setelah ayahnya meninggal dunia. Jika ibu mampu, dia bertekad bahwa dia pun mampu. Tinggal selanjutnya akan dia hadapi segala kemungkinan yang akan terjadi. Pengalaman bersama Badra sudah dia tinggalkan, dan kini Ratmi bersama dengan anak-anaknya mencoba menikmati hidup di kota lain yang lebih tenang.*** (Aloysius Kristiawan).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H