Mohon tunggu...
Melvin Firman
Melvin Firman Mohon Tunggu... wiraswasta -

" hanya orang biasa yang suka iseng nulis-nulis apa yang teringat, terlihat dan terasakan tanpa basa basi dan apa adanya."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Beragama Bukan "Lifestyle"

20 Februari 2018   11:18 Diperbarui: 20 Februari 2018   11:27 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika gaya hiduplah yang dijadikan kebutuhan, maka akan muncul nafsu, ambisi, iri dan dengki sehingga berujung kepada kecemburuan, permusuhan bahkan perpecahan. Begitupun halnya jika agama disandingkan atau sejalan dengan gaya hidup yang muncul akhirnya adalah perpecahan.

Seharusnya dengan beragama, maka akan tertata gaya hidup yang berbeda-beda itu menjadi suatu harmoni yang indah. Bukan sebaliknya, agama berada pada posisi untuk memaksakan suatu bentuk gaya hidup kepada pemeluknya.

Karena pada hakekatnya, kebutuhan setiap manusia itu berbeda-beda layaknya seperti "life style itu sendiri, tetapi tidak semua bentuk kebutuhan dan pola "life style" yang ada di muka bumi dan sesuai dengan zamannya itu, di butuhkan dalam menjalankan hidup di dunia yang sekejap ini.. Kesannya maksa sich, tetapi semua itu terpulang kepada diri anda masing-masing.

Akhirnya saya sangat mengharapkan pencerahan dari para pembaca, semoga bisa menjawab kegalauan hati saya pribadi dan teman saya tadi dalam illustrasi di atas.

Thank's 4 all !!!

Allah Bless U R

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun