Jika gaya hiduplah yang dijadikan kebutuhan, maka akan muncul nafsu, ambisi, iri dan dengki sehingga berujung kepada kecemburuan, permusuhan bahkan perpecahan. Begitupun halnya jika agama disandingkan atau sejalan dengan gaya hidup yang muncul akhirnya adalah perpecahan.
Seharusnya dengan beragama, maka akan tertata gaya hidup yang berbeda-beda itu menjadi suatu harmoni yang indah. Bukan sebaliknya, agama berada pada posisi untuk memaksakan suatu bentuk gaya hidup kepada pemeluknya.
Karena pada hakekatnya, kebutuhan setiap manusia itu berbeda-beda layaknya seperti "life style itu sendiri, tetapi tidak semua bentuk kebutuhan dan pola "life style" yang ada di muka bumi dan sesuai dengan zamannya itu, di butuhkan dalam menjalankan hidup di dunia yang sekejap ini.. Kesannya maksa sich, tetapi semua itu terpulang kepada diri anda masing-masing.
Akhirnya saya sangat mengharapkan pencerahan dari para pembaca, semoga bisa menjawab kegalauan hati saya pribadi dan teman saya tadi dalam illustrasi di atas.
Thank's 4 all !!!
Allah Bless U R
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H