2. Mengukur Setiap Barang
Kami memastikan semua barang dapat masuk, tertata rapi dan enak dilihat. Beberapa barang, kami putuskan beli secara custom (dibuat sesuai pesanan), bila tidak menemukan ukuran yang tepat. Harganya ternyata tidak selalu lebih mahal, hanya saja perlu menunggu sedikit lebih lama. Meski begitu, kita bisa memilih sendiri, warna, bahan dan modelnya.Â
3. Memilih Furnitur Multifungsi
Kami membeli divan dengan rak laci dibawahnya, memilih storage yang bisa berfungsi sebagai tempat duduk, atau bangku teras yang sekaligus menjadi rak sepatu. Sehingga kami banyak menghemat ruangan.
Kami juga telah mempersiapkan laci khusus tempat menyimpan barang-barang yang besar, seperti koper, bed cover, ember, stok galon dan peralatan pertukangan. Sehingga barang tersebut tersimpan rapi ketika tidak digunakan.Â
4. Decluttering
Kami melakukan decluttering (menyortir barang untuk dibuang atau dihibahkan) secara berkala. Sehingga tidak menyimpang barang yang kurang bermanfaat dalam jangka waktu yang lama. Kami berusaha tegas dengan diri sendiri. Tidak memikirkan "Baju ini bisa dipakai lagi kalau kurus", "Barang ini masih bagus, bisa untuk anak kita", "Barang ini unik, suatu saat kalau langka harganya bisa mahal". Semua yang masih sangat bagus, kami jual kembali atau kami berikan orang lain.Â
5. Pertimbangan Membeli Barang
Kami menjadi jauh lebih hemat sekarang. Karena kami tidak mudah tergoda pada iklan atau referensi barang-barang di media sosial. Kami tidak akan membeli barang karena penasaran, karena ingin punya, karena orang lain punya, apa lagi karena "lucu aja".Â
Kami akan berpikir "seberapa penting barang tersebut untuk kita", "seberapa sering kita akan menggunakannya", "apakah ada opsi lain untuk dapat menggunakan fungsinya" dan "dimana kami akan menyimpannya".Â
6. Memperhatikan Kualitas