Dara terdiam, kemudian memandang Rosa.
"Jodoh sudah diatur sama Allah. Lo cantik, pinter lagi. Lo bakal nemuin kok". Ungkap Dara sambil mengelus tangan Rosa.
Ya.. Rosa belum menikah. Setelah menyelesaikan  S2-nya di Amerika, dia bekerja di perusahan ternama. Karirnya pun melejit dalam waktu singkat. Namun, sepertinya banyak laki-laki minder mendekatinya. Secara fisik dia sangat cantik. Tercantik diantara kami bertiga. Namun, dari dulu dia tak pernah memiliki pacar. Pernah sekali, namun tak lama bertahan.Â
Mungkin sifatnya yang sangat dominan membuat laki-laki merasa terintimidasi. Tapi kadang aku berpikir, Rosa tampak over-qualified untuk semua pria rata-rata.Â
***
Drrrtt...drrrtt.. ponselku kembali bergetar. Telepon dari Faisal.
"Sayang.. kamu jadi jalan sama Rosa dan Dara? Selesai jam berapa?"
"Ini masih makan sih sama mereka... Rencana jam 8-an lah cabut. Kenapa?" jawabku.
"Kebetulan urusan di Bogor sudah selesai. Jadi nggak perlu nginep. Aku jemput kamu aja ya"
"Bukannya muter-muter kalau kamu kesini dulu. Jauh lho..."
"Nggak papa. Ini udah hampir deket tempat kamu. Aku nggak tega kamu pulang sendirian" ungkap Faisal.