***
Drrrrrttt... drrtttt... ponselku berbunyi. Sebuah notifikasi pesan whatsapp muncul di layar.
"Mbak, jangan malem-malem ya pulangnya, kasian Rama, hari ini rewel banget." pesan dari Ibuku.
"Iya Bu.. Inshaallah sebelum jam 9 sudah di rumah" ketikku.
Aku sendiri pun sebenarnya tak yakin bisa sampai rumah secepat itu. Ahhh... semoga jalanan tak macet hari ini. Kalau macet, aku akan naik ojek online saja biar cepat.
Rama terpaksa kutitipkan pada Ibu. Ada Bi Darsi, asisten rumah tangga yang membantu mengasuh Rama ketika aku meninggalkannya seharian di kantor. Syukurlah dia mau bekerja rangkap, membantu kegiatan rumah tangga sekaligus mengasuh anak. Aku menambah gajinya. Tentu ini lebih murah daripada menggunakan jasa baby sitter.
Kantorku masih masuk 3x seminggu selama masa pandemi Covid. Kami juga pulang lebih cepat karena setidaknya tak ada lembur saat ini. Namun sepertinya tinggal beberapa bulan lagi, aku menjalani hari seperti ini.Â
Selanjutnya aku akan bekerja full dan mungkin harus lembur-lembur lagi setelah pandemi berakhir. Â Meninggalkan Rama setiap hari. Hhhh... Aku sangat lelah.
Meski bekerja full time ternyata penghasilanku masih tak cukup untuk menabung demi masa depan keluarga kecilku bersama Faisal. Padahal aku ingin sekali mengasuh Rama sendiri di rumah. Namun penghasilan Faisal tak cukup untuk menutup semua kebutuhan dan cicilan kami.Â
Apalagi Faisal masih harus membiayai pengobatan orang tuanya. Apa boleh buat, aku harus tetap bekerja.
***