Mohon tunggu...
Melinda Nurdin
Melinda Nurdin Mohon Tunggu... Penegak Hukum - A dreamer and i tried to make that dream come true.

Halo, semua! Mari belajar bersama! :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bullying Verbal Beserta Dampak yang Ditimbulkannya

18 Januari 2021   12:07 Diperbarui: 10 Juli 2021   19:30 2163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudian, berdasarkan sebuah buku yang ditulis oleh Fried & Fried (1996:33-40), bullying verbal menyebabkan rasa sakit kepada korbannya dengan label (julukan) yang mereka berikan atas kekurangan yang dimiliki oleh korban. Dengan label (julukan) ini, para korban menyalahkan dirinya sendiri atas kekurangan yang ada pada dirinya serta memikirkan mengapa ia harus memiliki kekurangan tersebut. 

Mereka juga menjadi lebih tekut untuk bersosialisasi dengan teman-temannya lagi dan merasa kesulitan untuk lebih percaya kepada orang lain. Tidak jarang pula, para korban akan memutus atau berhenti dari kegiatan yang disukainya karena kegiatan tersebut menjadi bahan ejekan oleh teman-temannya dan memiliki kecenderungan untuk membuat label (julukan) sendiri kepada dirinya atas kekurangan yang dimilikinya sebagai proteksi (perlindungan) agar tidak ada yang memberikannya label (julukan) lain serta akan menggunakan obat-obatan terlarang sebagai pelarian (pengalihan) atas rasa sakit seperti stress yang dideritanya.

Berdasar atas data kuesioner dalam karya tulis ilmiah yang telah dilakukan oleh penulis, bahwa dampak bullying verbal ini adalah menimbulkan rasa tidak percaya diri atau insecure, adanya rasa takut untuk bersosialisasi dengan lingkungan di sekitarnya, memikirkan segala sesuatunya secara berlebihan atau overthinking, merasa sedih, stress, cemas dan down atas perkataan buruk yang diterimanya. Beberapa dampak ini juga tetap melekat hingga mereka dewasa atau berkepanjangan seperti tetap memiliki rasa takut untuk bersosialisasi, sering merasa tidak percaya diri atau insecure, menjadi pribadi yang pendiam, hingga adanya perubahan kepribadian sebelum dan sesudah mengalami bullying verbal.

Hal ini didukung oleh Skaine (2015:64), yang menyatakan bahwa bullying verbal menjadi salah satu penyebab dari stress, depresi, masalah kesehatan mental, kejahatan psikologis dan penyalahgunaan zat. Untuk lebih lanjut dampak dari bullying verbal ini adalah adanya masalah pada kesehatan mental, kepercayaan diri yang rendah, memiliki citra atau pandangan terhadap dunia secara buruk atau negatif, menjadi agresif, terjerumus ke dalam hal yang salah seperti memakai zat-zat berbahaya dan alkohol sebagai pelarian atau pengalihannya, anti sosial dan menyakiti diri sendiri. Dalam jangka panjang dampaknya berupa menjadi kasar (abusive), tertekan (depressed), dan merusak diri sendiri (self destructive).

Mereka yang mengalami atau korban juga merasakan beberapa pengaruh terhadap keadaan emosinya. Dalam survei yang dilansir dalam situs bullying.co.uk, mereka yang telah mengalami bullying verbal ini merasakan beberapa emosi yang ada pada dirinya, seperti antara lain depresi, merasa gelisah, terkucilkan dari kehidupannya, menjadi pendiam dan suka menyendiri, memiliki keinginan untuk bunuh diri (suicide), merasa dipermalukan, merasa dirinya rendah, kesal, marah, frustasi dan memercayai perkataan buruk orang lain kepada dirinya serta menyalahkan diri sendiri.

Tidak hanya itu, dampak dari bullying ini juga berakibat pada seseorang yang mengalaminya menghindari media sosial, merasa cemas untuk pergi bersekolah, adanya kecenderungan untuk membully orang lain, memiliki gangguan makan, hingga pada kasus esktrem yang mencoba menghilangkan nyawanya sendiri atau melakukan bunuh diri.

Selain itu, menurut Arsih (2010:11), korban merasakan adanya perasaan kecewa. Hal ini diakibatkan oleh perkataan-perkataan buruk yang diterimanya dari orang-orang yang dianggap memiliki kedekatan dengannya, seperti teman, guru hingga orang tuanya sendiri. Dampak lainnya adalah menjadi sosok yang pemalu, emosian dan pendendam.

Berdasarkan uraian dampak diatas, telah jelas menunjukkan bahwa bullying verbal memiliki dampak yang sangat serius dan berbahaya. Dengan demikian, diharapkan para pelaku dapat menyadari bahwa perbuatannya bukan merupakan hal yang remeh, tetapi hal yang sangat buruk. Dan untuk korban, agar dapat menyadari bahwa pelontaran kata yang buruk termasuk dalam bullying verbal dan menjadi lebih berani serta kuat untuk dapat membela dan mempertahankan dirinya sendiri. Selain itu, sudah waktunya untuk kita menghentikan bullying verbal ini dengan memulai dari selalu melontarkan kata dan kalimat yang baik, tidak memberikan julukan buruk kepada seseorang, turut serta membela korban dan mengingatkan apabila ada seseorang yang masih melakukan bullying verbal kepada orang lain, dan sebagainya. Hal ini dilakukan agar tidak ada lagi bullying verbal sehingga setiap orang memiliki kehidupan yang nyaman dan bahagia.

Daftar Pustaka/Referensi:

Buku:

Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Sukabumi: CV Jejak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun