Teknis pemberian nomor diperinci sebagai berikut:
Angka romawi menunjukkan kelompok KKP, angka romawi pertama dibelakang angka romawi menunjukan nomor sub kelompok. Angka romawi kedua di belakang angka romawi pertama dibatasi dengan garis miring menunjukkan nomor bagian dari sub kelompok. Angka romawi ketiga dibelakang angka romawi kedua didahului tanda penghubung menunjukkan nomor halaman.
Jika bagian dari sub kelompok KKP lebih dari satu halaman, maka untuk membedakan supaya ditulis nomor halaman bagian sub kelompok KKP.
Contoh:
II-2/3-1 berarti:
Angka II = kelompok II persiapa permeriksaan.
Angka 2 = sub kelompok 2 informasi umum obyek yang diperiksa
Angka 3 = bagian dari sub kelompok
Angka 1 = nomor halaman setiap bagian sub kelompok
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan jawaban konfirmasi dan pendukung lainnya tidak diberi nomor tersendiri, melainkan digabung dengan KKP yang bersangkutan.
Pada formulir daftar pertanyaan pengendalian manajemen (DPPM) dicantumkan nomor langkah-langkah kerjanya.