Mohon tunggu...
Meizar Ardha
Meizar Ardha Mohon Tunggu... Lainnya - UIN SAIFUDDIN ZUHRI PURWOKERTO

Mahasiswa UIN SAIZU

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hari yang Tak Terlupakan

22 Desember 2024   06:50 Diperbarui: 22 Desember 2024   06:49 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

memudar.

 Hari-hari setelah kehilangan ayah sangat sulit dilalui. Ibu masih berduka mendalam dan

sering kali terlihat termenung memikirkan ayah. Adik-adikku juga bingung dan kehilangan

semangat bermain seperti biasanya. Saya mencoba untuk tetap kuat bagi ibu dan adik-adik

meskipun hati ini terasa hancur. Setiap malam sebelum tidur, saya selalu berbicara kepada

ayah dalam doa-doa kecilku. Saya berharap ia mendengar dan tahu betapa saya

merindukannya. Di tengah kesedihan ini, ada satu hal yang mulai menyentuh hati saya:

kenangan indah bersama ayah menjadi sumber kekuatan baru bagi saya. Saya mulai

mengingat semua nasihatnya tentang kehidupan---tentang pentingnya kerja keras,

kejujuran, dan cinta kepada sesama.

 Seiring waktu berlalu, rasa sakit mulai sedikit demi sedikit mereda meskipun kenangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun