Sedangkan kaum liberalis menekankan kepada kepentingan dan ideologi serta koalisi domestik, juga hasil strategi yang lebih luas seperti tatanan internasional yang diinginkan oleh suatu negara (Hooft, 2019).
SUN TZU'S THEORY OF STRATEGY
Sun Tzu adalah seorang Panglima militer  Tiongkok, yang juga merupakan seorang penulis, filsuf, dan ahli strategi militer. Sun Tzu selain kelihaiannya dalam strategi militer, dia juga terkenal karena sebuah karya bukunya yang berjudul The Art of War.Â
Berkat pemikiran strategi Sun Tzu dalam bukunya itu, filosofi dan pemikiran militer Barat dan Asia Timur banyak mendapat pengaruh dan pengetahuan baru dalam strategi perang.Â
Meskipun pemikiran Sun Tzu sudah termasuk ke dalam karya yang sudah sangat lama, namun pemikirannya terkait strategi masih sering diterapkan hingga saat dewasa ini.Â
Teori pemikiran strategi Sun Tzu sangatlah luar biasa. Dalam bukunya, dia mengawali dengan sebuah statement yang menyatakan "Warfare is a great concern of a nation as it is a matter of life and death, a road either to safety or to ruin. Hence, it demands through comprehension and investigation" (Moon, 2018).Â
Dalam konteks ini, buku Sun Tzu disusun untuk menuntun para penguasa dan jenderal tentang cara mengelola dan memenangkan sebuah perang.Â
Para pemimpin ini harus mempertimbangkan akibat dari perang yang menimbulkan kerugian ekonomi yang besar, korban jiwa yang banyak, dan efek berbahaya lainnya.Â
Sun Tzu dalam konteks ini sangat menekankan pertimbangan yang sangat mendalam dari para pemimpin negara atau kelompok jika memutuskan untuk berperang. Pertimbangan secara internal maupun eksternal harus dipikirkan secara baik-baik (Moon, 2018).
Sun Tzu dalam pemikiran strateginya mengatakan bahwa perang didasari atas dasar penipuan. Ketika kita mampu menyerang lawan kita, maka berpura-puralah kita tidak mampu menyerang.Â
Ketika kita sedang menggunakan kekuatan yang kita punya, bertindaklah seakan-akan kita pasif menggunakannya. Ketika kita sedang berada dekat dengan musuh kita, maka kita harus membuat musuh kita percaya bahwa kita sedang berada jauh dari mereka, dan ketika kita jauh kita harus membuat mereka merasakan kita dekat satu sama lain. Strategi penipuan ini akan membantu kita untuk melemahkan strategi lawan yang telah dipersiapkan.Â