rasa yang tidak diharapkan terdiri dari : golongan roasted, other, green/vegetative, sour/fermented
Penilaian cita rasa kopi dapat dilakukan melalui kegiatan yang dikenal dengan "Coffee Cupping". Kunci utama dalam cupping adalah pengalaman dan ingatan cita rasa seseorang dari berlatih cupping maupun berdasarkan pengalaman dalam mencicipi makanan maupun minuman , sedangkan organ yang berkerja dalam pengenalan cita rasa kopi terdiri dari organ sensori (papila lidah) dan syaraf olfaktori di hidung.Â
Kedua organ tersebut berpasangan dan bekerjasama dalam menemukan cita rasa, bila salah satu dari kedua organ ini lumpuh maka penilaian cita rasa  dirasa kurang maksimal.
"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah (QS. Adz Dzariyat: 59)"
Dalam penilaian cupping akan menilai 4 profil yaitu aroma, body, acidity dan flavor. Berikut penjelasan dari masing-masing profil. Aroma merupakan sensasi keharuman dari uap kopi. Waktu yang paling baik dalam menemukan aroma kopi ketika biji kopi telah digiling (sebelum diseduh) dan saat menyingkap ampas yang terapung pada permukaan kopi. Body merupakan kemantapan kopi yang dipengaruhi tekstur.Â
Acidity adalah kemasaman kopi sedangkan flavor merupakan rasa kopi yang dirasakan ketika masuk kedalam mulut. Body, acidity dan flavor paling baik dicari ketika kopi diminum.Â
Penilaian aroma kopi dapat dibantu dengan menggunakan coffee aroma spectrum (klik disini) sedangkan penilaian rasa kopi dibantu dengan coffee flavor wheel by SCAA (klik disini).
Coffee cupping memiliki prosedur tersendiri dalam pelaksanaannya, baik dari segi bahan maupun alat. Biji kopi murni yang telah disangrai (roasted bean) menjadi bahan utama dari cupping. Biji kopi murni dapat menggunakan dari berbagai jenis baik arabika, robusta  maupun campuran dari keduanya. Berikut runtutan kegiatan cupping secara yang dipaparkan secara singkat agar mudah dipahami bersama.