Hujan di balik jendela membuyarkan ingatanku tentangmu, engkau yang selama ini kunanti, engkau yang saban hari bisa kupandangi dari kejauhan, yang meragu bisu tak berujung temu. Adakah rindu yang berkarat di kalbu juga menjantung dalam inginmu? Seperti aku yang terus memuja, menabir cinta dengan doa. Mengekalkan kenang dalam bentang jarak, entah kapan takdir kan memihak. Setulus air mataku dalam sejuk subuh menjadi ayat-ayat syahdu melinang teduh lewat pencahayaan-Nya.
Madura, 2019-2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H