Mohon tunggu...
Meisya Zahida
Meisya Zahida Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perempuan penunggu hujan

Sejatinya hidup adalah perjuangan yang tak sudah-sudah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Dilema Rindu dalam Jarak Tunggu

7 Maret 2020   19:02 Diperbarui: 7 Maret 2020   19:08 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


Hujan di balik jendela membuyarkan ingatanku tentangmu, engkau yang selama ini kunanti, engkau yang saban hari bisa kupandangi dari kejauhan, yang meragu bisu tak berujung temu. Adakah rindu yang berkarat di kalbu juga menjantung dalam inginmu? Seperti aku yang terus memuja, menabir cinta dengan doa. Mengekalkan kenang dalam bentang jarak, entah kapan takdir kan memihak. Setulus air mataku dalam sejuk subuh menjadi ayat-ayat syahdu melinang teduh lewat pencahayaan-Nya.

Madura, 2019-2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun