Mohon tunggu...
Mei Solikhatul Latifakh
Mei Solikhatul Latifakh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswi Sastra Indonesia di Unnes. Suka membaca apa saja termasuk komposisi makanan ringan yang tertulis di kemasan.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Senandung Keberanian Nyanyian Akar Rumput

3 September 2022   09:00 Diperbarui: 3 September 2022   09:09 964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa puisi ditulis menyerupai prosa, misalnya puisi yang berjudul "reportase dari puskesmas" dan "nyanyian abang becak". Wiji Thukul pun menyelipkan percakapan-percakapan di dalam puisi-puisi tersebut.Puisi kesebelas dari bab terakhir pun ditulis dengan sangatunik.

(11)

berhari-hari—ratusanjam—ratusankilometer—puluhankota—bus—colt—truk—angkutan—asaprokok—uapsampah— tengik wc — knalpot terminal — embun subuh — baca koran— omongan penguasa — nonton tivi — omongan penipu — presiden marah-marah — jenderal — jenderal marah-marah — intelektual bayaran ikut-ikutan — sekretariat organisasi aktivis diobrak-abrik— penculikan — penggrebekan — pengejaran — pembenaran dibikin kemudian — semua benar karena semua diam

(Thukul, 2014: 224)

Nyanyian Akar Rumput adalah suatu wujud keberanian seorang penyairyang berasal kalangan kecil melawan pemerintahan yang besar dan sewenang-wenang. Buku ini mengajarkan sejarah yang tidak ditulis di dalam buku pelajaran sekolah. Kata-katanya berhasil membangkitkan kemarahan, kesedihan, dan kemirisan bagi pembaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun