Mohon tunggu...
Mei Sari
Mei Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya menyanyi dan melukis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Eksplorasi Mendalam dan Konsep Keterampilan Berbahasa

30 November 2023   21:03 Diperbarui: 30 November 2023   22:04 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai   seorang   calon   guru,   kita   memerlukan   media   bahasa   dalam   upaya   yangmembelajarkan para siswa, dalam menjalani profesi dan kehidupan sehari-hari. Kita perlumembaca  buku-buku,   jurnal,   ensiklopedia,  dan   laporan-laporan  yang  bermanfaat   sebagaisumber   materi   ajar.   Pada   kesempatan   yang   sama,   kita   perlu   membuat   catatan-catatanmengenai   isi   bacaan   tersebut   dan   mungkin   pada   kesempatan   lain   kita   harus   menulispersiapan   mengajar,   menulis   laporan,   atau   mungkin   menulis   makalah.   Dalam   berbagaikesempatan, kita perlu mendengarkan pembicaraan guru lain, para siswa, relasi, dan orang-orang   yang   berinteraksi   dengan   kita.   Tentu   saja   pada   konteks   tertentu   kita   perlu   pulamenyampaikan pikiran, perasaan, fakta atau hal lainnya melalui berbicara. Jadi jelas sekalibahwa kita perlu memiliki keterampilan berbahasa yang mamdai dalam beraktivitas sebagaiguru dan sebagai anggota masyarakat.Agar memperoleh pemahaman mengenai keterampilan berbahasa Indonesia, melaluimakalah ini kami mengajak mempelajari pengertian, manfaat dan aspek-aspek keterampilanberbahasa tersebut. Serta menelaah kaitan antara keempat jenis keterampilan berbahasa itu.

Pembahasan

 

            Pengertian Keterampilan Menyimak, Berbicara, Membaca dan Menulis Keterampilan menyimak dalam KBBI, menyimak diartikan sebagai mendengarkan atau memperhatikan baik-

baik apa yang diucapkan atau dibaca orang. menyimak memiliki arti suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Dari dua pendapat tersebut dapat diambil simpulan bahwa kegiatan menyimak tidak sama dengan kegiatan mendengar.Kegiatan mendengar bisa jadi dilakukan tanpa sengaja, tanpa maksud atau tujuan tertentu. Akan tetapi kegiatan menyimak mempunyai tujuan untuk memahami apa yang didengar. Dalam kegiatan menyimak diperlukan konsentrasi dan kemampuan untuk menafsirkan pesan.( Yeti Mulyati, 2008: 3.4)

       Keterampilan Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Sedangkan menurut Suhendar (dalam Yeti Mulyati, 2008: 6.3) berbicara adalah proses perubahan wujud pikiran/ perasaan menjadi wujud ujaran. Secara umum dapat dikatakan bahwa berbicara adalah proses penuangan gagasan dalam bahasa lisan. Keterampilan berbicara bisa jadi merupakan produk dari pembelajaran bahasa, tetapi keterampilan ini juga sangat penting dalam proses mempelajari bahasa. Jadi anggapan banyak orang selama ini bahwa berbicara tidak perlu dipelajari karena sudah secara otomatis didapatkan melalui interaksi dengan orang lain kapan saja dan di mana saja tidaklah benar. Mungkin untuk sekedar berbicara tidaklah sulit. Tetapi untuk berbicara yang sistematis menggunakan bahasa Inodonesia yang tepat sesuai dengan situasi dan tujuan dari pembicaraan tentu tidaklah mudah. Perlu latihan yang terus menerus atau bahkan perlu pendidikan formal di bidang bahasa untuk menguasainya. (Tarigan 2008: 16), ( Mulyati, 2008: 6.3).

       Keterampilan membaca adalah salah satu dari empat kemampuan bahasa pokok,dan merupakan bagian atau komponen dari komunikasi tulis. Dalam komunikasi tulis, lambang-lambang bunyi bahasa diubah menjadi lambang-lambang tulis atau hurufhuruf. Dapat dipahami bahwa pada tingkatan membaca permulaan, proses pengubahan inilah yang terutama dibina dan dikuasai, dan ini terutama dilakukan pada masa anak-anak, khususnya pada tahun permulaan di sekolah. Pengertian pengubahan di sini juga mencakup pengenalan huruf-huruf sebagai lambang bunyibunyi bahasa. Setelah pengubahan bunyi bahasa tersebut dikuasai secara mantap,barulah penekanan diberikan pada pemahaman isi bacaan. inilah yang dibina dan dikembangkan secara bertahap pada tahun-tahun selanjutnya di sekolah. Meskipun dewasa ini ada puluhan teknik pengajaran bahasa dilontarkan dan

dikenalkan oleh para pakar pendidikan dan pengajaran bahasa, tampaknya elemen dasar pendidikan bahasa secara tradisional tetap tidak dapat dibuang begitu saja. Elemen dasar seperti mendengarkan, berbicara, membaca, menulis dan seringkali juga menerjemahkan, tetap menjadi bagian tidak terpisahkan dalam teknik pengajaran bahasa yang mana saja. (harianto,2020,1)

       Keterampilan menulis, membaca adalah salah satu dari empat kemampuan bahasa pokok, dan merupakan bagian atau komponen dari komunikasi tulis. Dalam komunikasi tulis, lambang-lambang bunyi bahasa diubah menjadi lambang-lambang tulis atau hurufhuruf. Dapat dipahami bahwa pada tingkatan membaca permulaan, proses pengubahan inilah yang terutama dibina dan dikuasai, dan ini terutama dilakukan pada masa anak-anak, khususnya pada tahun permulaan di sekolah. Pengertian

pengubahan di sini juga mencakup pengenalan huruf-huruf sebagai lambang bunyibunyi bahasa. Setelah pengubahan bunyi bahasa tersebut dikuasai secara mantap, barulah penekanan diberikan pada pemahaman isi bacaan. inilah yang dibina dan dikembangkan seca ra bertahap pada tahun-tahun selanjutnya di sekolah. Meskipun dewasa ini ada puluhan teknik pengajaran bahasa dilontarkan dan dikenalkan oleh para pakar pendidikan dan pengajaran bahasa, tampaknya elemen dasar pendidikan bahasa secara tradisional tetap tidak dapat dibuang begitu saja.Elemen dasar seperti mendengarkan, berbicara, membaca, menulis dan seringkali juga menerjemahkan, tetap menjadi bagian tidak terpisahkan dalam teknik pengajaran bahasa yang mana saja.

B.Hubungan atau keterkaitan antar keterampilan berbahasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun