Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 dan awal 2010-an, telah memainkan peran penting dalam penggunaan media sosial TikTok. Mereka adalah konsumen aktif dan produsen kreatif di platform ini. Kesimpulan dari perilaku Generasi Z terhadap penggunaan TikTok adalah sebagai berikut:
- Generasi Z memiliki beragam minat dan preferensi dalam konsumsi konten TikTok, dari hiburan hingga pendidikan. Mereka cenderung mencerminkan keragaman budaya, tren, dan minat generasi mereka.
- TikTok memberi mereka kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembuatan konten dan ekspresi diri. Generasi Z sering mengunggah video kreatif, menyusun cerita, dan berkolaborasi dengan pengguna lain, yang dapat mengembangkan keterampilan kreatif dan membangun komunitas daring yang kuat.
- Kecanduan media sosial adalah masalah yang dihadapi oleh beberapa anggota Generasi Z. Mereka mungkin merasa sulit untuk melepaskan diri dari TikTok, yang dapat memengaruhi kesehatan mental dan waktu produktif mereka.
- Perbandingan sosial adalah dampak lain dari penggunaan TikTok. Mereka sering kali membandingkan diri mereka dengan konten yang memperlihatkan kehidupan glamor atau ideal orang lain, yang dapat memicu perasaan tidak puas dengan diri sendiri.
- Penggunaan TikTok juga dapat menjadi sumber pendidikan dan pengembangan keterampilan. Konten tutorial dan pendidikan dapat memberikan informasi bermanfaat, dan beberapa individu telah memanfaatkan platform ini untuk membangun karier mereka. ï‚· Penggunaan TikTok Generasi Z dipengaruhi oleh lingkungan sekolah dan teman sebaya. Teman sebaya sering memperkenalkan konten baru dan tren, dan sekolah dapat memengaruhi cara mereka menggunakan platform ini untuk tujuan pendidikan.
- Orang tua dan pendidik memainkan peran penting dalam mendukung, mengawasi, dan memberikan panduan tentang penggunaan TikTok oleh Generasi Z.
Singkatnya, perilaku Generasi Z terhadap penggunaan TikTok mencerminkan kemampuan mereka untuk berpartisipasi dalam dunia digital yang terus berkembang. Meskipun platform-platform ini memberikan manfaat yang luarbiasa, penting juga untuk meningkatkan kesadaran akan risiko seperti kecanduan, perbandingan sosial, dan dampak negatif lainnya. Dengan pemahaman yang lebih mendalam, kita dapat mengembangkan strategi untuk mendukung penggunaan TikTok secara positif dan berkelanjutan.
Daftar PustakaÂ
Berita Lima. (2020, Oktober 7). TikTok Ajak Kreator Berbagi Konten Edukasi dalam Kompetisi #TikTokPintar. Retrieved from Berita Lima: https://beritalima.com/tiktokajak-kreatorberbagi-konten-edukasidalam-kompetisi-tiktokpintar/Â
Black Lives Matter. (n.d.). About. Retrieved December 2020, from Black Lives Matter: https://blacklivesmatter.com/about/ Â
Brainly. (2020). About Brainly. Retrieved from Brainly: https://brainly.com/careers/about.htmlÂ
Byte     Dance.     (2012).     Our     Products.     Retrieved     from     ByteDance:
https://www.bytedance.com/en/products Â
Amal, S. (2019). METODE BRACKETING EDMUN HUSSERL. Jurnal Pemikiran Islam dan
Ilmu Sosial, 78.Â
Apriadi, R. D. (2020, May 19). Perilaku Konsumtif Generasi Z dan Pengaruhnya Terhadap Brand Retail. Retrieved from Marketing Craft: https://marketingcraft.getcraft.com/idarticles/perilaku-konsumtif-generasi-zdan-pengaruhnya-terhadap-brand-retail