Mohon tunggu...
Meilanie Buitenzorgy
Meilanie Buitenzorgy Mohon Tunggu... Dosen - Mantan kandidat PhD, University of Sydney, Australia

Mantan kandidat PhD, University of Sydney, Australia

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Surat Ungu untuk Ahok, Golput, Kardus, dan Lip Balm

18 Agustus 2018   09:24 Diperbarui: 18 Agustus 2018   19:17 2443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hok,

Gw yakin lo tau. Ada dua hal yang menjadi sumber keberatan sebagian konstituen Pak Dilan terhadap sosok Cawapresnya. Pertama, sang Cawapres jelas figur penganut nilai-nilai konservatif dan sektarian yang bertolak-belakang dengan platform mereka. Dengan menjadikan beliau Cawapres, nilai-nilai tersebut tak terhindarkan akan makin mengemuka menjadi narasi publik di 2019-2024, andai Pak Dilan menang. Di tahun 2024, akan sulit membalikkan tren politiknya; ini ancaman serius bagi keberlangsungan konsolidasi demokrasi Indonesia. 

Menurut para pejuang HAM, fatwa-fatwa yang dibidani sang Cawapres --kesesatan Ahmadiyah dan Syiah, keharaman Pluralisme, Sekularisme, Liberalisme---turut berkontribusi melahirkan tindak-tindak anarkis dan kekerasan terhadap kelompok-kelompok minoritas keagamaan.  

Setara: Ma'ruf Amin Aktor Kunci Fatwa Intoleran MUI

Ma'ruf Amin Jadi Cawapres Jokowi: Akan Seperti Apa Nasib Minoritas di Indonesia?

Bahkan, fatwa keharaman bunga bank yang juga dibidani beliau sempat dikhawatirkan menjadi ancaman serius bagi perekonomian nasional.   

KH Ma'ruf Amin dan Kontroversi Fatwa Bunga Bank Haram

Yang tak kalah ajaib tentunya fatwa keharaman layanan BPJS kesehatan, yang lagi-lagi dibidani oleh beliau.

Fatwa MUI tentang BPJS picu polemik

Kedua, masalah kasus investasi bodong GTIS yang memakan ribuan korban dengan jumlah kerugian trilyunan rupiah.

Dua Petinggi MUI Terseret Investasi Bodong GTIS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun