Hok,
Gw yakin lo tau. Ada dua hal yang menjadi sumber keberatan sebagian konstituen Pak Dilan terhadap sosok Cawapresnya. Pertama, sang Cawapres jelas figur penganut nilai-nilai konservatif dan sektarian yang bertolak-belakang dengan platform mereka. Dengan menjadikan beliau Cawapres, nilai-nilai tersebut tak terhindarkan akan makin mengemuka menjadi narasi publik di 2019-2024, andai Pak Dilan menang. Di tahun 2024, akan sulit membalikkan tren politiknya; ini ancaman serius bagi keberlangsungan konsolidasi demokrasi Indonesia.Â
Menurut para pejuang HAM, fatwa-fatwa yang dibidani sang Cawapres --kesesatan Ahmadiyah dan Syiah, keharaman Pluralisme, Sekularisme, Liberalisme---turut berkontribusi melahirkan tindak-tindak anarkis dan kekerasan terhadap kelompok-kelompok minoritas keagamaan. Â
Setara: Ma'ruf Amin Aktor Kunci Fatwa Intoleran MUI
Ma'ruf Amin Jadi Cawapres Jokowi: Akan Seperti Apa Nasib Minoritas di Indonesia?
Bahkan, fatwa keharaman bunga bank yang juga dibidani beliau sempat dikhawatirkan menjadi ancaman serius bagi perekonomian nasional. Â Â
KH Ma'ruf Amin dan Kontroversi Fatwa Bunga Bank Haram
Yang tak kalah ajaib tentunya fatwa keharaman layanan BPJS kesehatan, yang lagi-lagi dibidani oleh beliau.
Fatwa MUI tentang BPJS picu polemik
Kedua, masalah kasus investasi bodong GTIS yang memakan ribuan korban dengan jumlah kerugian trilyunan rupiah.
Dua Petinggi MUI Terseret Investasi Bodong GTIS.