Mohon tunggu...
Meike Juliana Matthes
Meike Juliana Matthes Mohon Tunggu... Freelancer - Mencintai alam, budaya, dunia literasi, dan olahraga

Menghargai perbedaan dan tertarik akan keanekaragaman dunia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tersedia Sup Kari Sayur Indonesia pada Festival Musim Gugur "Roemer Kirbe"

9 November 2024   08:01 Diperbarui: 9 November 2024   08:36 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Curry India menggunakan bumbu khas India sedangkan Kari Indonesia menggunakan bumbu khas nusantara ditambah santan kelapa. Terlihat mirip tapi ada perbedaan.

Saya senang sekali karena semua yang memesan sup kari sayur sangat terkesan dengan rasanya. Ada seorang yang memesannya semangkok, tak lama sesudah itu beberapa kawan yang duduk semeja dengannya datang memesan juga setelah mencicipi sup kari sayur dari kawan mereka yang sudah memesan sebelumnya. Ada juga yang menambah pesanannya untuk dibawa pulang, "untuk makan malam sebentar", katanya padaku. Seorang sudah terbiasa dengan makanan Asia Tenggara berkata "Hmm...aku sudah bisa mencium wangi sereh". Ya, ini adalah salah satu pembeda dengan Curry India.

Pada hari itu saya menyiapkan sepanci besar sup kari sayur dan tertinggal sekitar dua mangkok untuk dicicipi juga oleh kawan-kawan seperkumpulanku. Di akhir acara, kami berpendapat untuk menawarkan berbagai jenis sup tersebut pada Festival Kirbe tahun depan setelah melihat terkesannya pengunjung dengan sup buatan kami terlebih hidangan hangat sangat cocok pada cuaca yang dingin. 

Aneka sup dari berbagai bangsa (dokumentasi pribadi) 
Aneka sup dari berbagai bangsa (dokumentasi pribadi) 
Acara festival panen musim gugur ini ditutup pada hari Minggu dengan tradisi ibadah Oikumene disusul parade musik gitar yang lebih memeriahkan suasana.

Roemer Kirbe tahun ini di kota kecilku berlangsung sukses dan ini bukan hanya sekedar tradisi negara Jerman pada musim gugur untuk merayakan hasil panen tetapi lebih dari itu telah terbukti menjadi sebuah festival pertemuan dan pembauran. 

Lewat hiburan dan kuliner telah memperkuat rasa kebersamaan di kota Kernen yang masyarakatnya berasal dari berbagai lapisan masyarakat dengan berbagai latar bangsa dan budaya.

Salam hangat dari kota kecil di kaki bukit perkebunan apel dan anggur,

Meike Juliana Matthes

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun