Banyak perkumpulan bentukan Pemerintah Kota yang turut ambil bagian dalam festival ini, misalnya Perkumpulan Petani Buah menyajikan stan dimana pengunjung bisa memeras jus apel sendiri yang berasal dari buah-buah apel segar yang baru dipetik.
Program hiburan yang beragam juga disediakan sepanjang akhir pekan, ada tampilan perkumpulan musik dan orkestra juga live band di malam hari untuk menghibur penonton di tenda festival. Bukan hanya itu, grup senam dan shotokan karate pun turut menampilkan kebolehan mereka di atas panggung.
Keanekaragaman kuliner bisa dijumpai di dua tenda festival dan di halaman alun-alun balai kota.Â
Para pengunjung bisa menikmati berbagai sajian kuliner, ada bermacam-macam kue, mulai dari kue buah sampai kue berempah. Roti jahe menjadi favorit. Ada juga Crepes, Langos, dan Waffeln. Hidangan tradisional "Maultasche" sudah pasti tersedia. Ini adalah pangsit khas Swabia. Dibuat dari adonan pasta dengan isian daging, bawang, dan bayam. Untuk vegetarian, isian daging diganti jamur dan keju.Â
Di antara beraneka jenis kuliner yang ditawarkan, ada yang istimewa dalam perayaan Roemer Kirbe kali ini. Seminggu sebelum festival ini dimulai, di Harian Kota "Wochenblatt" sudah dimuat "Premiere auf der Roemer Kirbe", ini menjelaskan bahwa pada Kirbe kali ini akan ada sesuatu yang baru yaitu hidangan sup yang berasal dari beberapa negara. Hidangan variasi sup ini akan ditawarkan oleh Perkumpulan Perempuan Multikultur.
Aku dan kawan-kawanku, ibu-ibu di perkumpulan pencinta budaya menyajikan Sup Brokoli Irlandia, Sup Labu Italia dan Hongaria, Sup Gandum Albania, Sup Sayur Bit (beetroot) Ukraina, Gulaschsuppe Jerman atau sup daging sapi-paprika, dan Sup Kari Sayur Indonesia.Â
Perbedaan antara sup labu Italia dan Hongaria terletak pada krim-nya. Italia menggunakan krim keju sedangkan Hongaria menggunakan krim yoghurt. Semangkok sup disajikan dengan 2 iris Baguet (roti Perancis), kami memberi harga 3 Euro/mangkok. Untuk acara syukuran tidak perlu mahal-mahal.
Saya senang sekali bisa memperkenalkan salah satu sup favorit Indonesia pada acara festival panen di kota kecil ini.Â
Orang-orang Jerman menyebut 'Curry' untuk 'Kari'. Pada umumnya mereka hanya mengetahui bahwa Curry adalah hidangan spesial negara India dan hidangan ini termasuk populer di Jerman.
Dalam kesempatan itu, saya menjelaskan kepada mereka perbedaan antara Curry India dan Kari Indonesia yaitu terletak pada bumbu. Bumbu Curry India menggunakan rempah-rempah seperti kunyit, jintan, ketumbar, kayu manis, cengkeh, dicampur dengan bawang putih, bawang merah, dan jahe.
Sedangkan untuk Kari Indonesia biasanya tanpa jintan, cengkeh, dan kayu manis, tapi menambahkan lengkuas, daun jeruk, dan serai kemudian dimasak dengan santan kelapa. Di beberapa bagian Indonesia seperti Aceh di pulau Sumatera juga dengan memasukan daun kari.