Dari jembatan situ ada tangga ke kiri yang membawa pengunjung ke Neckarinsel atau pulau Neckar. Itu adalah daratan yang terbentuk di tengah sungai.Â
Pulau kecil tersebut menjadi tempat populer warga kota untuk berpiknik karena memiliki taman dengan pohon-pohon besar dan rindang.
Kami menyeberangi sungai melewati Jembatan Neckar yang kedua sisinya dihiasi bebungaan beraneka warna, ada juga yang digantung di tiang-tiang jalan.
Banyak sekali pengendara sepeda di sini sehingga di kota ini berlaku peraturan "Pengendara sepeda didahulukan". Mobil hanya diperbolehkan jika rambu tambahan mengijinkan.
Kami berjalan memasuki kompleks Kota Tua, melewati jalan-jalan berbatu dan gang sempit yang diapit toko-toko dan kafe-kafe yang terlihat begitu menyenangkan. Kawasan ini dipenuhi bangunan-bangunan bersejarah.Â
Holzmarkt, yaitu pasar tradisional dengan tenda-tenda yang menjual hasil bumi segar dari petani setempat: sayur-mayur, beraneka buah, berjenis-jenis keju, kacang-kacangan, telur, madu, dan masih banyak lagi.
Seperti namanya Holz (Kayu) dan Markt (Pasar) menjelaskan bahwa di pasar ini kayu diperdagangkan, sampai pada abad-20. Pada masa sebelumnya tempat ini juga menjadi lokasi pasar pelabuhan, tempat pembuat tembikar dan tukang tembaga menjual dagangan mereka.
Stiftskirche adalah gereja yang dibangun pada abad ke-15 atas dorongan Eberhard Karls, pendiri Universitas Tübingen. Saat ini, tangga masuk di pelataran gereja menjadi kawasan populer bagi mahasiswa untuk duduk-duduk dan bertemu di malam hari. Dari situ kami melanjutkan perjalanan ke arah Marktplatz.Â