Mohon tunggu...
Meike Juliana Matthes
Meike Juliana Matthes Mohon Tunggu... Freelancer - Mencintai alam, budaya, dunia literasi, dan olahraga

Menghargai perbedaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Study Day Eukumindo di Stuttgart, Bangkitnya Sayap Kanan di Indonesia dan Eropa

16 September 2024   00:13 Diperbarui: 17 September 2024   10:15 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dr. Suhadi Cholil sementara membawakan materi (dokumentasi pribadi) 

Dr. Suhadi Cholil sementara membawakan materi (dokumentasi pribadi) 
Dr. Suhadi Cholil sementara membawakan materi (dokumentasi pribadi) 

Gomar Gultom (Ketua Umum Persekutuan Gereja Indonesia), berbagi pengalaman Persekutuan Gereja-gereja Indonesia dalam menghadapi tantangan sosial dan politik, sejauh apa peran PGI yang tidak hanya sebagai lembaga keagamaan tetapi juga bertanggung-jawab pada pengembangan tranformasi sosial berdasarkan nilai-nilai Kristiani.

Ketua PGI, Pdt. Gomar Gultom memberi presentasi (dokumentasi pribadi) 
Ketua PGI, Pdt. Gomar Gultom memberi presentasi (dokumentasi pribadi) 

Agnes Kuebler (Penasihat tentang topik rasisme dan antisemitisme Gereja Evangelis negara bagian Baden-Wuerttemberg) berbicara tentang banyak hal mengenai perpolitikan di Jerman, tentang sikap politik di Jerman, misalnya ekstremis sayap kanan telah meningkat tajam dan bergerak lebih jauh ke pusat, sebagian dari pusat menjauhkan diri dari demokrasi, sebagian menjadi radikal, sikap misantropik meningkat, manajemen krisis berjalan seiring dengan sikap yang membahayakan demokrasi.

Agnes Kuebler sementara membawakan materi (dokumentasi pribadi) 
Agnes Kuebler sementara membawakan materi (dokumentasi pribadi) 

Bagi saya sendiri hal ini sangat-sangat menarik karena bisa belajar tentang politik di Jerman lewat penjelasan langsung dari pakarnya.

Setelah pemaparan materi disusul dengan makan siang yang disiapkan oleh PERKI Stuttgart (Komunitas Kristen Oikumene Indonesia di Stuttgart).

Di atas meja terhidang sup jagung, rendang, sate ayam bumbu kacang, bihun goreng, sayur cap-cae, dan tentu saja nasi. Hidangan prasmanan ini disambut dengan sangat gembira oleh seluruh peserta dari berbagai negara, apalagi banyak dari mereka yang sudah pernah di berkunjung atau tinggal di Indonesia. Lauk-pauk ini menjawab doa dan kerinduan mereka atas negeri kita.

Konsumsi oleh PERKI-Stuttgart (dokumen pribadi) 
Konsumsi oleh PERKI-Stuttgart (dokumen pribadi) 

Setelah acara makan siang selesai, acara dilanjutkan dengan diskusi mengenai tanggapan atau reaksi yang tepat bagi populisme sayap kanan saat ini, pesan populisme sayap kanan apa yang dapat direfleksikan oleh gereja (refleksi kritis bagi diri sendiri), dan apa yang harus dilakukan dalam misi kepelayanan, termasuk pertanyaan-pertanyaan lain yang sedang berlangsung di antara gereja-gereja mengenai sayap kanan.

Tema sayap kanan ini adalah sangat sensitif yang tidak mudah untuk dijawab secara gamblang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun