Mohon tunggu...
Meike Juliana Matthes
Meike Juliana Matthes Mohon Tunggu... Freelancer - Mencintai alam, budaya, dunia literasi, dan olahraga

Menghargai perbedaan dan tertarik akan keanekaragaman dunia

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Bahasa Ibu sebagai Pilar Budaya dan Cerminan Leluhur

28 Februari 2024   06:02 Diperbarui: 28 Februari 2024   16:56 1438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Balai Bahasa Provinsi Sulut

Disinilah diperlukan tanggung jawab kita. Pelestarian bahasa daerah bukan hanya tanggung jawab pemerintah tetapi tanggung jawab kita bersama. 

Pemerintah telah membuat kebijakan yang memasukkan bahasa daerah ke kurikulum sekolah. Balai-balai bahasa mengadakan kompetisi literasi atau pertunjukan lisan lewat tarian, baca pusi, dan berceritera.

Seperti kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara dalam memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional "Penulisan Cerita Anak Dwibahasa" untuk bahasa-bahasa suku di Minahasa: Tonsea, Tonsawang, dan Tountemboan. Kegiatan ini dilakukan secara berkala.

Balai Bahasa Provinsi Sulut
Balai Bahasa Provinsi Sulut

Buku anak berbahasa daerah yang sudah berhasil masuk dalam Global Digital Library.

Misalnya buku Petrus pe Kacang (Kacangnya Petrus) yang ditulis oleh Tandi Jackson dan dialihbahasakan oleh Irene Rindorindo yang saat ini sebagai Koordinator Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Penerjemahan Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara.

Cara ini akan lebih memperkenalkan kepada dunia internasional akan kekayaan budaya bangsa kita.

Global Digital Library (Irene Rindorindo)
Global Digital Library (Irene Rindorindo)

Kegiatan lainnya lagi adalah GSMS (Gerakan Seniman Masuk Sekolah) seperti yang dijelaskan oleh Karmila Karim dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Gorontalo.

Kegiatan itu dilaksanakan pada sekolah-sekolah dasar di Kabupaten Gorontalo. Kegiatan yang dimaksudkan untuk memperkuat karakter anak melalui penanaman nilai-nilai budaya.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Gorontalo (Karmila Karim)
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Gorontalo (Karmila Karim)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun