Mohon tunggu...
Meike Juliana Matthes
Meike Juliana Matthes Mohon Tunggu... Freelancer - Mencintai alam, budaya, dunia literasi, dan olahraga

Menghargai perbedaan dan tertarik akan keanekaragaman dunia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Musim Salju Kedua Kirana

16 Desember 2023   06:18 Diperbarui: 16 Desember 2023   06:40 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gadis itu menyudahi shift-nya, membungkus tubuhnya dengan mantel kemudian melangkahkan kakinya keluar dari toko buku.  Udara dingin menyambutnya di sana membuat pipinya terasa kebas.

Untuk apa aku ada di negeri empat musim ini?  Sering dia bertanya dalam hati.  Juga saat ini.  Pertanyaan itu membuat tubuhnya terasa menggigil dibalik mantel panjangnya.

Kirana berjalan menyusuri Koenigstrasse, menuju Backfactory, rumah kopi dan roti yang berada tepat di depan stasiun utama kereta Stuttgart, Stuttgart Hauptbahnhof.

Dia menunggu di depan bangunan itu, sebentar lagi Bagas akan tiba. 

Sampai satu jam telah lewat.  Kirana masih menunggu.  Dia membuka ponsel.  ICE 615, kereta yang ditumpangi Bagas mengalami keterlambatan ternyata salju telah melumpuhkan sebagian wilayah Jerman. 

Pesannya masih bercentang satu. 

Tiba-tiba Kirana diliputi rasa cemas, takut. Diingatnya pembicaraan dengan lelaki itu kemarin.  Pertanyaan yang belum dijawabnya.

"Kiran, kamu masih mau kan kembali ke Indonesia?"

Sejenak ingatannya kembali pada promosi pendidikan S3 yang ditawari professornya dan kesempatan berkarir di salah satu lembaga penelitian.  

Kirana menarik napas panjang kemudian menutup matanya.  Suara bising kendaraan tak terdengar di telinganya.  Ada yang dinaikkan dari dalam hati.

Gerimis salju yang belum mereda dan sapuan angin dingin menyamarkan tetesan di matanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun