Produk multi etnis. Â Banyak perbedaan budaya bersatu di dalam rasa. Kekaisaran Ottoman adalah sebuah negara dengan banyak budaya dari Balkan, Kaukasus, Anatolia, Timur Tengah dan Afrika Utara. Masyarakat secara kolektif menghasilkan kekayaan budaya kuliner.
Alasan berikut karena berempah dan sehat. Â Makanan Turki terkenal akan kaya rempah. Â Melihat banyaknya rempah yang dipakai pada makanan membuat makanan tersebut memiliki khasiat kesehatan bagi tubuh. Setiap satu jenis rempah saja sudah memiliki khasiat bagi kesehatan. Â
Rempah-rempah yang digunakan dalam masakan Turki, misalnya: Sumac, Lada Aleppo, Urfa Biber, Lada Marash, daun Thyme, Oregano kering, Biji Nigella, dan masih banyak lagi. Seperti di Indonesia yang mempunyai jahe, kunyit, dan sereh yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, rempah-rempah khas negara Turki pun sangat bermanfaat. Â
Misalnya: Sumac, ini adalah bumbu yang dikenal asam dan tajam seperti lemon, baik untuk memperlancar pencernaan dan meyeimbangkan kadar gula tubuh.Â
Lada Aleppo dikenal dapat meningkatkan metabolisme dalam tubuh, kaya akan vitamin A dan antioksidan seperti beta-karoten, nutrisi yang bertanggung jawab untuk penglihatan yang baik dan pencegahan penyakit mata seperti mata kering, rabun senja, katarak, dan penglihatan kabur.  Lada ini juga bisa menurunkan tekanan darah.  Oregano untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi, mengurangi peradangan, mengatur gula darah, meningkatkan resistensi insulin, mengurangi gejala saluran kemih dan kram menstruasi, kaya akan anti oksidan, memiliki sifat anti kanker. Â
Biji Nagella atau Jintan Hitam. Sangat baik untuk mengatasi gangguan saluran napas, rasa sakit  sakit kepala kronis, diabetes, infeksi, peradangan, hipertensi, dan masalah terkait saluran pencernaan.
Makanan Turki merupakan favorit masyarakat Jerman, mulai dari anak sekolah sampai pegawai kantoran maka warung makanan Turki atau kedai Doner-Kebab sangat mudah dijumpai. Â Bisa dikatakan hampir di setiap sudut jalan. Â Ini adalah warung makanan cepat saji, tapi meskipun demikian mereka menggunakan bahan-bahan segar. Â
Misalnya Kebab berasal dari roti segar yang baru dipanggang dan di dalamnya diberi isian salad segar dan daging yang baru diiris dari pemanggang atau mesin kompor putar Infrared.
Kepopuleran makanan turki ini di Jerman tidak lepas dari sejarah akan berkembangnya kedekatan antara masyarakat Turki dan Jerman setelah Perang Dunia II . Sejarah ini dimulai dari apa yang disebut"Gastarbeiter" atau "Pekerja Tamu" yang datang ke Jerman.Â
Pada tanggal 30 Oktober 1961 dimulai Perjanjian Perekrutan Jerman-Turki. Â Ini menandai sinyal awal migrasi pekerja Turki ke Jerman. Perjanjian serupa juga dilakukan Pemerintah Federal Jerman dengan Yunani, Italia, dan Spanyol.Â