[2] Suatu jumlah yang sangat besar bagi penduduk Minahasa yang berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Minahasa tahun 2017 penduduk Minahasa berjumlah 335.321 jiwa.
[3] Jika dihitung per satu orang per hari, maka satu orang diperkirakan menghabiskan 15 gram rica. Dari laporan Tempo jumlah rica sebanyak itu dipasok oleh 30.000 petani rica.Â
Tentu saja petani-petani itu datang dari berbagai daerah termasuk Gorontalo dan Jawa. Hal itu karena keterbatasan lahan, sehingga rica harus didatangkan dari luar Minahasa.Â
Pada Peringatan Hari Pangan Sedunia 2008 Panitian HPS KWI melaporkan bahwa penduduk Indonesia tahun 2008 sebesar 220 juta Jiwa dan terus berkembang. Sementara proyeksi laju pemenuhan kebutuhan pangan berkaitan dengan berkurangnya lahan pertanian dan naiknya jumlah penduduk.[4]
Data-data di atas membuktikan bahwa rica menjadi satu bumbu dapur pokok yang banyak dikonsumsi oleh orang Minahasa, sampai-sampai perlu diimpor dari daerah di luar Minahasa. Ternyata di daerah-daerah lain di Indonesia selain Minahasa juga bertani rica.Â
Ini merupakan aspek ekonomis. Tapi lepas dari itu semua rica tetap menjadi bumbu yang tidak boleh tidak harus ada pada setia makanan orang Minahasa. Dari makanan orang mengenal asal seseorang.Â
Biasanya makanan yang manis identic dengan orang Jawa, mungkin karena kecap bangonya yang terkenal. Begitu juga makanan yang pedas identik dengan makanan Minahasa/Manado.[5] Hal itu karena penggunaan rica yang sering banyak pada setiap makanan Minahasa. Â
Makanan Minahasa Identik dengan Rica
Makanan bagi orang Minahasa merupakan satu hal yang penting, karena menyangkut kehidupan. Rupanya makanan Minahasa yang identic dengan bumbu dapur rica tidak menggunakan semua jenis rica, hanyalah rica yang bernama cabai rawit, dalam bahasa Inggris Thai Pepper dan cabai merah (Katur).
[1] Kedua cabai ini yang sering kali digunakan dan diperjual belikan di pasaran. Hal itu karena kedua jenis ini selain tahan lama, pedasnya terkenal mencapai 50.000 sampai 100.000 pada skala Scoville (pengukur rasa pedas pada cabai).
[2] Itulah sebabnya mengapa makanan Minahasa terkenal pedasnya. Ada juga rica jenis lain seperti cabai keriting dan paprika, yang keduanya tidak begitu pedas jika dibandingkan pada dua jenis rica sebelumnya. Kedua jenis rica ini kurang diminati oleh lidah orang Minahasa.