Mohon tunggu...
Megawati Sorek
Megawati Sorek Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 003 Sorek Satu Pangkalan Kuras Pelalawan Riau

Seorang guru yang ingin menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Membakar Asa

4 Mei 2023   06:00 Diperbarui: 4 Mei 2023   06:54 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku menghentikan kendaraan tepat di depan rumah mewah bergaya klasik  dengan cat putih dengan les hitam berpagar besi setinggi dua meter. Aku gamang, kembali rasa ragu itu hadir. Apakah aku turun dari mobil? Atau duduk saja dulu di belakang kemudi, mengamati.

Mataku fokus memperhatikan dengan membuka kacamata hitam, dari seberang jalan aku melihat seorang wanita cantik berpenampilan modis. Celana pendek membungkus pahanya yang kecil dengan atasan baju tanpa lengan, dan rambut berwarna keemasan tergerai dan matanya sipit seperti Ko Alvin. Ia memasukkan barang yang ia tenteng ke dalam mobil mereka yang masih terparkir di garasi. Kemudian ia masuk melalui pintu samping rumah mereka, tak lama kemudian keluar lagi. Ia mengendong seorang anak yang mirip dengannya. Disusul Ko Alvin mengekor di belakangnya membawa tas wadah susu formula.

Sebelum mereka semua masuk ke mobil. Sempat-sempatnya Ko Alvin menciumi anak mereka yang digendong istrinya. Wajah anak itu sangat menggemaskan, mungkin kegelian ketika serangan ciuman dari  papanya. Istrinya juga terlihat tertawa bahagia. Ah, sungguh pemandangan yang membahagiakan bagi mereka, tidak padaku. Ada nyeri di hatiku. Bagaimana jika kebahagiaan mereka itu berubah dalam sekejap jika aku turun dan meminta ia bertanggung jawab pada Cintya. Putri kecilku yang menunggu papanya datang untuk kujemput.

Maaf, gadis kecilku, desakkanmu untuk diantar pertama masuk sekolah TK dengan Mama dan Papa tidak bisa Mama penuhi. Kita berdua harus membakar asa ini serta kembali bergelut dengan kenyataan, kita adalah yang tak dikenang ketika seseorang telah bahagia dengan hidupnya.

~

Bionarasi

Megawati Sorek, penulis antologi sana-sini alias ngerusuh juga (tepok jidat) dan telah melahirkan sebuah karya solo dengan judul "Bu Guru, I Love You" dan kumpulan cerpennya dengan judul "Entahlah"

Bisa lebih kenal dengan bersilaturahmi denganya di efbe Ayue Mega Bunda Aliqha.  Kuy, menulis dan membaca. Salam literasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun