Mohon tunggu...
Megawati Sorek
Megawati Sorek Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 003 Sorek Satu Pangkalan Kuras Pelalawan Riau

Seorang guru yang ingin menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hinaan Menjadi Motivasi

5 Februari 2023   20:32 Diperbarui: 5 Februari 2023   20:40 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Jadi, Dina tidak ada rencana kuliah, sayang lo masa mudanya terlewat sia-sia." Suami Diah bersuara ketika kami telah beranjak beberapa langkah. Aku dan Mak berhenti sengaja untuk mencuri dengar atas ghibah-an mereka.

"Sebenarnya kuliah atau tidak, sukses itu bisa diraih jika ia memiliki mental untuk sukses, bukan rebahan mulu." Suara Diah terdengar menyahut.  

"Ini apa kerja? Setiap hari mainin hape, nggak tahu dunia lain, seharusnya dia itu bersiap untuk masa depan, bukannya ngabisin waktu nggak jelas." Lek Marni menimpali.

"Salah asuhan, bapaknya kan gitu wataknya, harta warisan abis main judi dan tak tentu arah. Pemalas nomor satu, tambah lagi mak si Dina tu tak mau mengajar anak."

Aku mengigit bibir bawah, tanganku mengepal. Aku lirik Mak malah menundukkan kepala. Aku merasa dihina. Aku berbalik badan dengan emosi yang memuncak. Mak menarik tanganku membawa pergi.

"Perkataan mereka,ada benarnya, Nak." Mak berucap sembari mengelap air mata di sudut matanya.

Sepanjang perjalanan aku berpikir. Kehinaan hidup yang susah ini seharusnya aku akhiri. Mulai dengan merubah diriku sendiri. Aku harus menggali potensi diri atau ah, apalah namanya nanti aku scroll, nyari ilmunya. Saatnya mulai untuk pembuktian, hinaan bukan dibalas dengan cara yang sama, tetapi harus lebih yang elegan. Begitu 'kan? Atau itu bukan hinaan, tetapi nasihat dalam teguran kasar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun