Mohon tunggu...
Median Editya
Median Editya Mohon Tunggu... lainnya -

penyuka beladiri dan sastra. calon guru teknik yang dicemplungin NASIB ke dunia perbankan..well, life always have a twisting plot rite ?

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Tak Mau Lari Lagi...

2 Januari 2011   07:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:02 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kutatap si kecil arum yang sudah melepaskan pelukannya dikaki kananku “kira-kira cocok gak klo aa sama teteh?” senyumku sambil mencubit hidung kecil arum.

“cocoook.....” sorak girang sikecil arum.

Ekor mataku mencoba menangkap ekspresi permata. Melihat lekat raut wajahnya yang mendadak bersemu merah.

“aku pulang dulu ta... aku datang sebentar cuma ingin mengatakan hal ini... aku akan sering datang kesini untuk menemuimu”

permata masih tak menjawab. Entah masih tercekat tak tahulah. Aku pamit ke arum sambil mengucek-ngucek rambutnya kemudian Berdiri dan melemparkan senyum untuk permata. Senyum yang mengartikan bahwa aku akan berusaha untuk mendapatkannya.

Dan sejujurnya saat aku berbalik dan melangkahkan kaki rasanya langkahku terasa sangat ringan. Perasaan bahagia merambat ke seluruh bagian jiwa dan pikiran. Membuat aku tersenyum dan bergumam riang,

“oke tian...segalanya baru saja dimulai... ”

♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

P.S: setoran untuk kampung fiksi. total 9 halaman spasi double, times new roman 12 dengan total kata 1.337

chapter-chapter sebelumnya kisah tian dan permata (SEMUA PASTI INDAH PADA WAKTUNYA):

chapter 4 : like father like son...

chapter 3 : dan dua tali takdir itu telah dipilin kembali...

chapter 2 : malam penuh doa mendesahkan namanya (cerita permata)

chapter 1 : penggalan cinta untuk seorang wanita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun