Mohon tunggu...
Muhammad Djamaluddin
Muhammad Djamaluddin Mohon Tunggu... -

Pelajar filsafat, suka dengan matematika & mesin pembelajran, tidak suka politik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketergantungan Internet, Sebuah Realitas Mengkhawatirkan di Era Digital

26 Desember 2018   20:54 Diperbarui: 28 Desember 2018   11:27 1105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini teknologi internet mengubah perilaku konsumerisme dai pengguna dimana kita dengan mudah melakukan pembelian barang secara online, memesan alat transportasi atau kegiatan lain yg biasa dilakukan secara konvensional. Tetapi apakah internet bersifat adiktif? Beberapa peneliti dan psikiatris berpendapat demikian karena sifat 'adiktif' itu yang membuat pengguna internet mengaksesnya terlampau berlebihan dan jika konten yang sering diakses tersebut tidak bermanfaat bahkan bersifat merusak, akan berdampak sangat negatif pada kehidupan di dunia nyata.

Begitu banyak definisi tentang adiksi internet dan belum terdapat definisi resmi dari lembaga kompeten, tapi dari semua definisi tersebut memiliki beberapa kesamaan. Dan jika kita tarik benang merahnya dari semua definisi itu maka yang dimaksud adiksi internet adalah ketergantungan penggunaan internet yang terlampau berlebihan sehingga berpengaruh negatif pada kehidupan seseorang. Pengaruh negatif dalam kehidupan seorang yang mengalami adiksi internet yang digambarkan adalah stress, terasing atau menjauhkan diri dari keluarga dan teman.

Dr Young mengidentifikasi ada 5 sub-tipe adiksi dalam IAD yang masing-masing tergantung pada aplikasi apa yang diakses oleh pengguna. Biasanya obsesi akan suatu tipe aplikasi di internet berdampak pada penggunaan waktu berlebihan di internet untuk mengakses aplikasi tersebut. Ke 5 sub-tipe tersebut adalah:

  • Cybersexual: Ketergantungan seks di dunia maya, dimana pengguna internet terobsesi menonton, mengunduh atau membeli material pornografi secara online
  • Cyber-relational: Kegergantungan pergaulan di dunia maya
  • Net compulsions: Ketergantungan aktivitas seperti judi, belanja online, jual beli online
  • Informational Overload: Mengakses web, mencari hal-hal tertentu secara berlebihan
  • Computer Addiction: Mengutak-utik komputer dan bermain games di dalamnya

C. Gejala-Gejala Adiksi Internet

Karena kecanduan internet tidak diakui secara resmi sebagai gangguan kecanduan, mungkin sulit untuk mendapatkan diagnosis. Namun, beberapa ahli terkemuka di bidang kecanduan perilaku telah berkontribusi pada pengetahuan saat ini tentang gejala kecanduan internet. Semua jenis kecanduan internet mengandung 7 komponen berikut:

1. Salience adalah mulai menonjolnya perasaan keinginan untuk menggunakan internet. Gejalanya dapat berupa perasaan menanti-nanti waktu bisa beraktifitas online atau pikiran terkait aktivitas online sebelumnya yang selalu hadir

2. Tolerance dimaknai sebagai munculnya toleransi atau kekebalan, sehingga dosis yang diperlukan untuk memuaskan keinginan selalu meningkat, berupa waktu online yang terus meningkat dan membeli perangkat-perangkat tambahan yang mempermudah akses

3. Mood modification adalah ketergantungan pada internet untuk dapat merasa bahagia, dan perasaan murung ketika tidak dapat mengakses internet, berupa gelisah, depresi, mudah tersinggung dan marah, serta sejenak gembira kemudian murung secara seketika

4. Loss of control adalah kegagalan untuk mengendalikan diri ketika menggunakan internet, contohnya lupa waktu, awalnya berniat hanya sebentar, "sejam lagi saja ah...", berubahnya pola tidur, hingga terganggunya pekerjaan atau aktivitas akademik

5. Withdrawal adalah perasaan buruk ketika seseorang sadar akan adiksinya dan mencoba untuk berhenti berinternet, berupa marah, stress, depresi

6. Denial and concealment adalah perilaku menolak dan menyembunyikan kecanduan yang diderita, misalnya berbohong atas aktivitas online serta menutup-nutupi fakta bahwa dia telah berinternet

7. Relapse adalah kembalinya seseorang kepada adiksi setelah berusaha berhenti.


D. Survei Adiksi Internet

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun