" George, would you like a cup of coffee?, udara sudah mulai dingin, saya mau membuat minuman biar tubuh hangat" Kata Melati
" Yes please, coffee would be nice" Jawab George
Melati menuju ke dapur dan membuat dua cangkir minuman, satu teh manis untuk dia dan satu cangkir kopi untuk George. Setelah selesai, dia melangkah kembali ke arah balkoni tempat mereka duduk.Â
Ketika langkah kakinya mendekati pintu, tedengar suara Handphone berdering dan langkahnya terhenti oleh suara George.
" Oh.. hello honey, how are you?, I miss you very much" suara George mesra sekali dan berlanjutÂ
" Yes I will be home this weekend and looking forward to spend the time with my beautiful darling".Â
" Yes, we have a lovely memories there, we can visit the place again and have a romantic dinner, if you'd like" George masih asyik bicara dengan orang di seberang jalur.
Melati mendengar semua pembicaraan itu, untung dua cangkir di tangannya tak tumpah. George tidak menyadari bahwa Melati sudah berdiri di dekat pintu. Melati merasa dirinya kena petir malam itu, sekujur tubuhnya seakan beku, otaknya tak bisa berpikir.Â
Dengan seluruh tenaga yg tersisa Melati melangkahkan kaki dan berusaha tenang, lalu bertanya kepada George.
" Siapa dia, kedengarannya mesra banget?. Is she your girlfriend ?" Lanjut Melati
George seperti pencuri yg ketangkap basah, tak mampu mengelak lagi. Akhirnya dia mengaku.