Lalu jika memang itu motifnya, untuk apa? Untuk apa dia membunuh temannya.
Well, saya rasa kita menyebutnya dengan satu nama, sensasi.
Artikel Sebelumnya : Rich Dad Poor Dad, Buku Ini Menceritakan Tentang Anda dan Saya
Artikel Sebelumnya : Polemik Baju Lebaran dan Runtuhnya Makna RamadhanÂ
Artikel Sebelumnya : PNS Mungkin Mati, Namun Guru Akan Selamanya AbadiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!