“Mia……..,” ucap Iman tak meneruskan kata-katanya.
“Kenapa, Man?” sedikit menjauh dari Iman. Ia benar-benar tak ingin bau keteknya tercium.
“A, aku, boleh kan, minta.. nomor kamu? Boleh kan… dekat saja kamu? Boleh kan….,”
Mia hanya mengangguk menanggapi ekspresi Iman yang benar-benar manis. Iman sangat senang dan tanpa sadar memeluk Mia. Keringat dibaju Mia mulai menempel di baju Iman. Indera penciuman iman mulai mendapati bau tak sedap.
“Mi, kok kayak ada bau tong sampah ya?” tanya Iman polos setelah melepas pelukannya.
“Ehehehehe…,” tawa Mia menyeringis. “A, a, a.. aku, belum… belum, mandi Man, hehehehe. Kayaknya itu bau keringat aku deh………,”ucap Mia masih tertawa menyeringis karena malu.