Mohon tunggu...
Maygiva Ayu Prasadani
Maygiva Ayu Prasadani Mohon Tunggu... wiraswasta -

23| Koki| Pecinta Fiksi Kota Budaya \Ay/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Lian

22 Januari 2017   18:59 Diperbarui: 22 Januari 2017   19:04 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 “Sudah sembuh?” tanyaku setelah perban di kepalanya dibuka.

 “Sudah..”

 “Jangan manjat pohon lagi!”

 “Kenapa?”

 “Nanti jatuh lagi!”

 “Enggak!” jawab Lian sembari menjulurkan lidahnya.

 “Jatuh!”

 “Enggak!” 

 Ah, dia. Aku merindukan perdebatan-perdebatan konyol itu. Perdebatan yang tak pernah berakhir karena kami adalah bocah yang sama-sama tak ingin mengalah. Tak mau kalah. Keributan-keributan kecil yang sering aku lakukan bersamanya, seolah membuatku kembali mengunjungi tempat ini.
 ***
 

28 Juni 2016. Subuh yang gaduh. Hujan sepertinya tak mau beranjak, ia masih menggenangi jalan-jalan setapak. Ada sesuatu di kamarku, seperti angin. Datang menyelinap masuk jendela. Membuat tubuhku menggigil.  

 “Dia pulang!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun