Mohon tunggu...
Arofiah Afifi
Arofiah Afifi Mohon Tunggu... Guru - Guru Paud.

Hobi membaca, menulis blog. Penulis artikel, sedang mendalami fiksi dan Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

KKN Bermula Luka dan Cinta Menyapa

1 Juni 2024   10:25 Diperbarui: 1 Juni 2024   10:39 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Astagfirullah. Kalian buka handphone  Bunda?" Mataku mendelik. Aku elus dada karena shok.

"Cie muka Bunda Merah ...."
Ketiga anakku terkikik. Dasar anak jaman sekarang, ibu sendiri malah digodain.
Di antara rasa kesal dan jengah, ada rasa hangat menyelinap, dan hatiku kembali  berbunga, rasanya waktu kembali ke masa muda.

Satu minggu berlalu kami dikagetkan dengan kiriman satu unit motor metic keluaran terbaru, dengan taksiran harga di atas dua puluh juta.

"Maaf ini Bu surat tanda terimanya," Seorang kurir dari deler motor  menyodorkan kertas tanda terima.

"Maaf, Mas. Tapi ini motornya dari siapa ya?"

"Atas nama Ibu Maharani betul?"

"Iya betul itu nama saya, tapi saya ga pernah pesan atau beli, Mas."

"Oh Maaf Bu. Kami hanya menjalankan tugas. Permisi." pamit para  petugas deler.

Dalam kondisi masih bingung, sebuah mobil putih berhenti tidak jauh dari halaman rumah kami. Seorang pria keluar dan spontan perhatianku dan anak-anak tertuju padanya.
Seketika mataku bertumbuk pada wajah yang tak asing. Waktu serasa berhenti berputar, begitu pun dengan jantungku. Sorot matanya yang tajam bagai elang.  Wajahnya yang masih rupawan dan terkesan begitu dewasa dengan usia yang sangat matang. Desiran rasa yang pernah hilang kini kembali datang.

"Raja Aditiya" bisikku.

"Aku menemukan kamu Maharani. Semudah aku mendapatkan nomormu, semudah itu aku menemukan alamatmu. Oiya kamu suka motornya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun