Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mengatasi Banjir Jakarta? Mari Belajar dari "Kolam Purba" di Jawa Timur

5 September 2019   01:59 Diperbarui: 5 September 2019   11:00 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cara berpikir para arsitek Majapahit dalam menempatkan Kolam Segaran di tengah permukiman warga Majapahit kini banyak ditiru oleh masyarakat modern. Sebagian developer (pengembang) perumahan mewah (elit) tak jarang menyediakan danau buatan di tengah kompleks perumahan yang dibangunnya agar kawasan terlihat lebih eksotis dan sedap dipandang mata.

Selain itu berfungsi sebagai AC alami karena udara sekitarnya akan terasa lebih segar. Danau buatan juga berfungsi sebagai fasilitas rekreasi meriah (tempat memancing) bagi warga perumahan dan fungsi yang tak kalah pentingnya ialah sebagai penampung air hujan.

Kolam segaran merupakan salah satu dari sekian banyak jejak kebesaran  Kerajaan Majapahit yang hingga sekarang masih terawat dengan sangat baik.

Tinggalan arkeologi itu ditemukan untuk pertama kalinya pada tahun 1926 oleh Henry Maclaint Pont berkebangsaan Belanda. Pemugaran pertama dilakukan pada tahun 1966, pada tahun 1974 pemugaran dilaksanakan secara terencana dan  menyeluruh, yang memakan waktu sepuluh tahun.

Kolam Segaran bukanlah kolam biasa yang sering kita saksikan dalam keseharian itu. Untuk ukuran dan konstruksi sebuah kolam kala itu, Kolam Segaran termasuk yang cukup fantastis.

Kolam Segaran berbentuk persegi, dikelilingi tembok yang terbuat dari susunan batu bata merah dengan panjang 375 meter, lebar 175 meter (luasnya = 65.625 meter persegi atau 6,5 hektar). Tebal dinding 1,6 meter dengan kedalaman kolam 2,88 meter.

Kabarnya, kolam ini merupakan satu-satunya bangunan kolam kuno terbesar yang pernah ditemukan di Indonesia.

Kata "segaran" dalam Kolam Segaran berasal dari Bahasa Jawa segara (baca segoro) yang berarti samudra atau lautan. Mungkin karena ukurannya yang sangat luas bak samudra itu sehingga masyarakat setempat menyebut kolam raksasa itu sebagai Kolam Segaran.

Pasokan air kolam berasal dari Sumber Balong Bunder dan Balong Dowo yang berada di sebelah selatan dan barat daya kolam. Pintu masuknya terletak di sebelah barat, berupa tangga batu bata kuno. Selain dari dua sumber tadi, air dalam Kolam Segaran juga berasal dari air hujan.

Kolam segaran ini pada masa Kerajaan Majapahit berfungsi sebagai waduk (penampung air) sekaligus pengendali banjir yang merupakan wujud kecanggihan Kerajaan Majapahit dalam teknologi bangunan perairan.

Keistimewaan Kolam Segaran  

Kolam Segaran (2012) sebagai sarana irigasi pertanian (dok.pri)
Kolam Segaran (2012) sebagai sarana irigasi pertanian (dok.pri)
Susunan batu bata purba yang mengelilingi Kolam Segaran tidak menggunakan perekat dari bahan apapun hanya dipasang dengan teknik sistem gosok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun