Cara berpikir para arsitek Majapahit dalam menempatkan Kolam Segaran di tengah permukiman warga Majapahit kini banyak ditiru oleh masyarakat modern. Sebagian developer (pengembang) perumahan mewah (elit) tak jarang menyediakan danau buatan di tengah kompleks perumahan yang dibangunnya agar kawasan terlihat lebih eksotis dan sedap dipandang mata.
Selain itu berfungsi sebagai AC alami karena udara sekitarnya akan terasa lebih segar. Danau buatan juga berfungsi sebagai fasilitas rekreasi meriah (tempat memancing) bagi warga perumahan dan fungsi yang tak kalah pentingnya ialah sebagai penampung air hujan.
Kolam segaran merupakan salah satu dari sekian banyak jejak kebesaran  Kerajaan Majapahit yang hingga sekarang masih terawat dengan sangat baik.
Tinggalan arkeologi itu ditemukan untuk pertama kalinya pada tahun 1926 oleh Henry Maclaint Pont berkebangsaan Belanda. Pemugaran pertama dilakukan pada tahun 1966, pada tahun 1974 pemugaran dilaksanakan secara terencana dan  menyeluruh, yang memakan waktu sepuluh tahun.
Kolam Segaran bukanlah kolam biasa yang sering kita saksikan dalam keseharian itu. Untuk ukuran dan konstruksi sebuah kolam kala itu, Kolam Segaran termasuk yang cukup fantastis.
Kolam Segaran berbentuk persegi, dikelilingi tembok yang terbuat dari susunan batu bata merah dengan panjang 375 meter, lebar 175 meter (luasnya = 65.625 meter persegi atau 6,5 hektar). Tebal dinding 1,6 meter dengan kedalaman kolam 2,88 meter.
Kabarnya, kolam ini merupakan satu-satunya bangunan kolam kuno terbesar yang pernah ditemukan di Indonesia.
Kata "segaran" dalam Kolam Segaran berasal dari Bahasa Jawa segara (baca segoro) yang berarti samudra atau lautan. Mungkin karena ukurannya yang sangat luas bak samudra itu sehingga masyarakat setempat menyebut kolam raksasa itu sebagai Kolam Segaran.
Pasokan air kolam berasal dari Sumber Balong Bunder dan Balong Dowo yang berada di sebelah selatan dan barat daya kolam. Pintu masuknya terletak di sebelah barat, berupa tangga batu bata kuno. Selain dari dua sumber tadi, air dalam Kolam Segaran juga berasal dari air hujan.
Kolam segaran ini pada masa Kerajaan Majapahit berfungsi sebagai waduk (penampung air) sekaligus pengendali banjir yang merupakan wujud kecanggihan Kerajaan Majapahit dalam teknologi bangunan perairan.
Keistimewaan Kolam Segaran Â