Awalnya Aam juga seorang murid yang belajar pada guru. Setelah katam Qur'an, ia kini dipercaya mengajar iqro' di TPQ Al-Hidayah yang ada di kampungnya.
Keterangan Tokoh MasyarakatÂ
Ditemui secara terpisah usai menunaikan ibadah Sholat Dhuhur berjamaah, seorang takmir Masjid Al-Hidayah, Imam Supardi (67) mengatakan kalau Aam memang sosok yang patut diacungi jempol.Â
Selain mengajar ngaji, Aam juga tak jarang menjadi bilal dan muadzin di Masjid Al-Hidayah.
"Meski kondisinya kurang, teman-temannya banyak, pinter nggambar (melukis, red)" jelentreh Pak Imam.
Saran Untuk Sesama DifabelÂ
Ada sebagian orang tua yang mungkin merasa malu melihat salah satu anaknya mengalami kekurangan fisik maupun mental (cacat/difabel).Â
Keadaan anak seperti apapun hakekatnya adalah "karunia" Allah. Sebab itu para orang tua tak perlu malu (gengsi) bila ada anaknya yang cacat.Â
"Anak yang cacat tadi jangan dikurung terus, orang tuanya harus mengajak bermain, membuka diri" saran Aam kepada sesama difabel.