Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Aam, Difabel Hebat yang Mengguncang Dunia

11 Juni 2018   21:21 Diperbarui: 20 Juni 2018   15:40 1178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aam dengan latar belakang karya lukisannya (dok.pri)

Awalnya Aam juga seorang murid yang belajar pada guru. Setelah katam Qur'an, ia kini dipercaya mengajar iqro' di TPQ Al-Hidayah yang ada di kampungnya.

TPQ tempat Aam mengajar ngaji (dok.pri)
TPQ tempat Aam mengajar ngaji (dok.pri)
Setiap hari Aam mengajar ngaji siswa-siswi TPQ mulai pukul 16.00 - 17.00 WIB. Khusus di bulan Ramadan ini setiap Sabtu dan Minggu libur. Hebatnya lagi, meski jadual perkuliahannya padat namun Aam tetap berusaha mengajar ngaji di kampungnya.

Keterangan Tokoh Masyarakat 

Ditemui secara terpisah usai menunaikan ibadah Sholat Dhuhur berjamaah, seorang takmir Masjid Al-Hidayah, Imam Supardi (67) mengatakan kalau Aam memang sosok yang patut diacungi jempol. 

Pak Imam Supardi, takmir masjid Al-Hidayah (dok.pri)
Pak Imam Supardi, takmir masjid Al-Hidayah (dok.pri)
"Semangatnya luar biasa, tak kalah dengan orang normal" ujar Pak Imam dengan tegas.

Selain mengajar ngaji, Aam juga tak jarang menjadi bilal dan muadzin di Masjid Al-Hidayah.

"Meski kondisinya kurang, teman-temannya banyak, pinter nggambar (melukis, red)" jelentreh Pak Imam.

Saran Untuk Sesama Difabel 

Ada sebagian orang tua yang mungkin merasa malu melihat salah satu anaknya mengalami kekurangan fisik maupun mental (cacat/difabel). 

Keadaan anak seperti apapun hakekatnya adalah "karunia" Allah. Sebab itu para orang tua tak perlu malu (gengsi) bila ada anaknya yang cacat. 

"Anak yang cacat tadi jangan dikurung terus, orang tuanya harus mengajak bermain, membuka diri" saran Aam kepada sesama difabel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun