Dengan banyaknya rokok palsu yang beredar, tentu saja akan mematikan usaha pabrik-pabrik rokok resmi, sehingga ya itu tadi, kembali lagi dampaknya akan menimbulkan pengangguran karena rokok resmi yang tak laku-laku itu.
8. Sebagai Senjata Lawan Politik
Tentunya dengan kebijakan pemerintah menaikkan harga rokok secara signifikan akan menjadi senjata baru bagi para lawan politik untuk menggoyang pemerintah. Apapun akan dilakukan demi menjatuhkan kredibilitas dan wibawa pemerintah.
Kebijakan harga rokok yang signifikan itu akan digoreng sedemikian rupa sehingga menimbulkan kegaduhan baru dan ketidakpercayaan rakyat terhadap pemerintah.
Kita semua tahu, isu apapun di negeri ini bisa dijadikan celah oleh para lawan politik sebagai senjata pamungkas dengan tujuan utama yaitu menjatuhkan kredibilitas dan wibawa pemerintah, digoreng sedemikian rupa, dibuat gaduh segaduh-gaduhnya, sehingga dampak negatif yang ditimbulkan yaitu menghambat kinerja pemerintah disegala aspek.
**
Intinya suatu kebijakan sebelum dilempar ke masyarakat harus dipikirkan matang-matang dulu untung dan ruginya bagaimana, efeknya nanti seperti apa. Kalau ruginya lebih banyak daripada untung, ya sebaiknya dibatalkan saja, karena suatu kebijakan dibuat demi kemaslahatan masyarakat luas, bukan malah sebaliknya, menguras isi dompet rakyat jelata.
Dulu juga sudah pernah dilakukan upaya menurunkan jumlah perokok dengan memasang gambar-gambar seram dibungkusan rokok, tapi hasilnya apa? Nihil. Tetap saja tak mengurangi jumlah perokok aktif di Indonesia untuk berhenti merokok.
Ya sudah itu saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H