Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Untung dan Rugi Jika Harga Rokok per Bungkus Rp 50 Ribu

22 Agustus 2016   13:56 Diperbarui: 24 Agustus 2016   14:55 1487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan banyaknya rokok palsu yang beredar, tentu saja akan mematikan usaha pabrik-pabrik rokok resmi, sehingga ya itu tadi, kembali lagi dampaknya akan menimbulkan pengangguran karena rokok resmi yang tak laku-laku itu.

8. Sebagai Senjata Lawan Politik

Tentunya dengan kebijakan pemerintah menaikkan harga rokok secara signifikan akan menjadi senjata baru bagi para lawan politik untuk menggoyang pemerintah. Apapun akan dilakukan demi menjatuhkan kredibilitas dan wibawa pemerintah.

Kebijakan harga rokok yang signifikan itu akan digoreng sedemikian rupa sehingga menimbulkan kegaduhan baru dan ketidakpercayaan rakyat terhadap pemerintah.

Kita semua tahu, isu apapun di negeri ini bisa dijadikan celah oleh para lawan politik sebagai senjata pamungkas dengan tujuan utama yaitu menjatuhkan kredibilitas dan wibawa pemerintah, digoreng sedemikian rupa, dibuat gaduh segaduh-gaduhnya, sehingga dampak negatif yang ditimbulkan yaitu menghambat kinerja pemerintah disegala aspek.

**

Intinya suatu kebijakan sebelum dilempar ke masyarakat harus dipikirkan matang-matang dulu untung dan ruginya bagaimana, efeknya nanti seperti apa. Kalau ruginya lebih banyak daripada untung, ya sebaiknya dibatalkan saja, karena suatu kebijakan dibuat demi kemaslahatan masyarakat luas, bukan malah sebaliknya, menguras isi dompet rakyat jelata.

Dulu juga sudah pernah dilakukan upaya menurunkan jumlah perokok dengan memasang gambar-gambar seram dibungkusan rokok, tapi hasilnya apa? Nihil. Tetap saja tak mengurangi jumlah perokok aktif di Indonesia untuk berhenti merokok.

Orang kalau mau berhenti merokok ya dari niatnya, bukan karena dinasihatin orang lain serta upaya pemerintah memberantas para perokok akut dengan menaikkan harga rokok secara semena-mena. Kesadaran akan pentingnya kesehatan dan pola hidup bersih dan sehat itulah yang membuat seseorang akan berhenti merokok secara total selamanya.

Ya sudah itu saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun