Mohon tunggu...
Maureen Assyifa Agnimaya
Maureen Assyifa Agnimaya Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Saya seorang pelajar di salah satu SMA negeri di Bandung. Sebenarnya cita-cita saya adalah menjadi seorang fashion designer karena saya suka sekali menggambar. Saya juga suka menulis cerpen, dan beberapa kali pernah menjadi juara menulis cerpen di berbagai lomba. Di media ini, saya akan menitipkan cerpen-cerpen yang pernah saya ikut sertakan dalam lomba menulis. Semoga menjadi inspirasi buat siapapun yang mencari referensi menulis cerita yang sederhana.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku, Malala!

7 Mei 2023   15:07 Diperbarui: 10 Mei 2023   14:09 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu adalah penyokong utama dalam semua kegiatan ayah. Dengan tulus, ibu terus membersamai ayah dalam mewujudkan semua mimpi-mimpinya.

***

Suatu hari, saat aku melintas di sebuah tempat pembuangan sampah, aku bertemu dengan dua orang anak perempuan. Pakaiannya lusuh, dengan rambut yang kusut dan sangat kotor. Tangan mereka sibuk memilah-milah beberapa botol dan kaleng bekas di tumpukan sampah. Botol dan kaleng-kaleng itu mereka kumpulkan dalam sebuah karung besar.

"Halo, sedang apa kalian?" sapaku kepada kedua orang anak itu. Mereka serentak menengadah dan menatapku penuh curiga.

"Heii...jangan takut!" aku berseru pelan, saat melihat kedua anak itu berdiri lalu berbalik hendak berlari menjauh. Dengan ragu, kedua anak itu menoleh ke arahku. Aku tersenyum dan perlahan mendekati mereka.

"Aku Malala!" aku mengulurkan tangan ke salah satu dari mereka. Kedua anak itu saling tatap lalu saling berbisik.

"Kalian tinggal di mana?" tanyaku kemudian.

"Zaryab!" salah seorang dari mereka menjawab pelan.

"Kenapa kalian tidak sekolah?"

Kedua anak itu menggeleng dan tiba-tiba mereka berlari menjauhiku.

Kejadian seperti itu, tak hanya sekali aku temui. Pernah suatu waktu, aku bertemu dengan seorang ibu dan anak perempuannya yang umurnya sebaya dengan adikku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun