Mohon tunggu...
Maudica Famela
Maudica Famela Mohon Tunggu... Koki - Ly

Love Yourself

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Harapan

25 Februari 2020   09:54 Diperbarui: 25 Februari 2020   10:05 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende


Prolog

Kamu tau dalam dunia ini banyak sekali keajaiban yang belum kita sadari dalam hal apapun.
Seperti sekarang aku hanya menunggu kapan aku dapat tersadar dalam tidurku yang begitu lama.

Dulu aku tidak pernah percaya dengan keajaiban itu, tapi sekarang ku mohon semoga keajaiban itu ada saat ini, aku ingin mengubah semua yang telah terjadi.

~*~

Bab 1

Pagi telah datang untuk menyambut semuanya, tapi bagi ku pagi adalah dunia terbalik bagi ku. Karena bagi ku waktu pagi ini adalah dunia yang begitu menyebalkan.

Ibu:" Jam berapa sekarang!! " ( nada tinggi dari balik pintu)
Aku tetap dengan ketenangan dan menikmati tempat yang aku tempati sekarang. Tetapi aku mendengar pintu telah terbuka dan...

Ibu:" Mau sampai kapan kamu akan selalu seperti ini, menjadi malas malas di usia mu yang begitu muda. Seharusnya kamu itu kuliah atau kerja untuk membantu ibu ini. Bukan hanya tidur kerjaan mu!! " ( suara di pagi hari yang membosankan menjadi tradisi dalam hidupku)

Rara: " Sudah ku duga akan seperti ini" ucap ku di balik selimut.

Selimut pun di tarik oleh ibu ku . Terpaksa aku harus merasakan cahaya sinar matahari yang masuk melalui jendela kamar ku, aku pun baugun dalam keadaan terpaksa.

Ibu:" Kamu tuh sudah besar bukan anak kecil lagi . Lihat adik mu itu ia perlu pedidikan yang tinggi biar tidak bodo seperti kamu" Ucap Ibu sambil melihat ku dengan wajah kesal.

Aku hanya melihat sekilas dan pergi dari rumah ini. Aku hanya ingin beristirahat dengan ketenangan saat ini.
Aku pun keluar dari kamar ku, tak sengaja aku melihat adik ku yang sedang bersiap berangkat ke sekolah.

Tata: " Eh, ada kk. " (Menyapa ku dengan senyuman yang sangat hangat ) "selamat pagi kk"

Aku hanya melihat dan pergi tak membalas sapaan adik ku. Aku terlalu malas melihat wajah ia, apalagi dengan wajah yang begitu membuat mood ku tambah hancur.

Ku langkah kan kaki ku menuju kamar mandi untuk bersiap siap ke tempat biasa yang selalu ku datangin.Setelah sekitar satu jam aku bersiap siap ku lihat pukul 8.00 wib pagi. Aku pun bergegas pergi. Didepan kamar ku ibu ku sedang melihat acara pagi hari, jika kalian bertanya kemana ibuku tidak bekerja layaknya ibu rah tangga. Karena tugas ibu rumah tangga sudah aku lakukan pada saat aku datang kerumah mlam hari jadi pagi harinya sudah l.

Ibu :" Mau pergi kemana lagi kamu? "
Rara  :" Untuk ? "
Ibu :" Kamu tuh nya tidak sopan, ibu nanya malah jawab kaya gtu. Kamu tuh tidak sep.. "
Rara:" Aku pergi " Ucapanku dingin dan langsung melangkahkan kaki ku.
Dalam perjalanan ku lihat sekitar ku, begitu sepi tidak begitu banyak orang yang kulihat saat ini. Tapi aku tetap melangkahkan kaki ku untuk ketempat yang aku tuju. Sekitar 30 menit aku berjalan aku berhenti melihat sebuah taman yang begitu sejuk jika ditepati oleh siapapun. Tampa berpikir pajang aku menuju tempat tersebut.
Rara:"sejuknya udara disini " Ucap ku dalam hati
Ku lihat sekitar taman disini, tak hanya aku yang menikmati udara ditaman ini tetap ada beberapa orang juga yang menikmati suasana disini.
Anak kecil : " Kk cantik "
Ku lihat adik kecil yang menghampiri ku, aku tidak tau kapan iya datang. Tetapi ku berikan senyuman kepada nya.
Rara:" Iya"
Anak kecil :" Kk lagi sendili disini? " Ucap iya cadel sambil melihat ku begitu imut.
Aku tersenyum mendengar iya berbicara kepada ku, begitu lucu dan apa lagi ia begitu manis dan cantik. Aku pun menggendong nya dan meletakan tubuhnya di sebelah ku.
Rara:" Nama kamu siapa? "
Anak kecil:" Nama aku chalara"
Rara:" Ohh chalara, kamu ko bisa disini? Orang tua kamu mana? "
Chalara:"ga tau"
Rara:"ko ga tau, emangnya kamu kesini sendiri. Emangnya ga tau "
Chalara menggelengkan kepalanya
Rara:" Coba ingat ingat lagi,chalara kesini sama siap.. "
Tiba tiba ada terdengar suara dibelakang Rara.
Seseorang:" Chalara "
Aku pun lansung melihat dia. Dan,,,
Seseorang " Ko adik saya ada sama anda? " Ucap nya dingin
Rara:" Tadi chalara menghampiri saya dan " Ucapan ku langsung terpotong
Seseorang:" Kamu penculik adik saya "
Rara :" Bukan, bukan, bukan "
Chalara pun lansung di tarik dan digendong olehnya dan pergi sgitu saja. Belum melangkah jauh ia langsung berbalik dan berkata.
Seseorang :" Jika saya bertemu lagi di tempat lain, saya laporan kan anda ke kantor polisi"
Dan ia pun langsung pergi meninggalkan taman membawa Chalara.
Rara:" Emangnya aku kelihatan penculik apa, dasar cowo aneh "
Rara pun langsung meninggalkan taman tersebut. Baru di pagi hari ini saja ia sudah mendapat masalah yang bukan salahnya.
~*~

Bab 2

Memiliki tubuh tinggi, berkulit putih, mata yang tajam tapi elegan, hidung yang mancung, dan bibir yang pink.Tetap memilikii kepribadian yang  dingin terhadap siapapun. ia hanya manis disaat berada di dekat adik perempuannya yang bernama Chalara Putri Raden Panji. Anak kedua dari Raden Panji Pratama dan Annisa putri Laksmana . 

Dan ia menjadi anak pertama dari suami istri dengan nama yang dimiliki yaitu Muhammad Aldi Raden Panji . Jika kalian bertanya apakah kepada kedua orang tua nya Aldi sangat dingin? Jawaban nya ia tidak dingin terhadap orang tuanya ia juga sangat hangat terhadap kedua orang taunya.

Pintu kamar terbuka, menampilkan anak kecil yang beruntung saja terbangun dari tidurnya menghampiri Aldi yang berada di bangku kamarnya. Sedang membaca buku kesukaannya.

Chalara :"Abang
Aldipun langsung menutup buka bacaan  dan lansung menghampiri adik kesayangannya.

Aldi :" Chalara udah bangun " Tanya Aldi sambil menyesuaikan tinggi badan Chalara.
Chalara hanya menjawab dengan anggukan kepala sambil mengucek matanya dengan tangan nya dan melangkah menuju Aldi.

Aldi langsung menurunkan tangan Chalara disaat ia telah dihadapanya.
Aldi :" Jangan di kucek matanya ga baik "
Aldi lansung menggendong Chalara dan melangkah ketempat yang ia tempati.
Chalara :" Lala mau main dilual sama abang" Sendang suara khas bangun tidur.
Aldi :" Main diluar? "  Dengan nada yang hendak dan alis matanya yang di kerut menjadi satu.
Dan Chalara pun hanya  menggangukan kepalanya menjadi jawabnya.
Aldi:" Tapi masih pagi Chalara dan kamu juga baru bangun tidur belum mandi belum juga apa apa "
Chalara:" Tapi lala, mau main sama abang "
Aldi :" Tapi masih pagi Cahalara, kalo nanti dimarahin bunda gimna? "
Chalara tidak menjawab pertanyaan Aldi, tetapi terlihat wajah sedih yang ditunjukan Chalara kepada Aldi. Aldi hanya terseyum melihat tingkah imut adiknya ini di pagi hari.
Aldi :" Yaudah kita main "
Chalara langsung terlihat bahagia di saat Aldi akan mengajaknya pergi di pagi hari
Aldi :" Tapi nanti disaat matahari udah datang, jangan sekarang nanti dimarahin bunda. Sekarang Chalara mandi dan siap siap buat serapan sama ayah bunda oke"
Chalara :" Oke"

Chalara pun pergi meninggalkan  Aldi di kamarnya dan Aldi hanya melihat adik kecilnya dari belakang dengan wajah yang begitu senang. Aldi merapihkan barang barang yang ada dikamarnya karena tadi malam ia baru saja datang ke Indonesia dari pekerjaan yang berada di luar negri.
Setelah sekitar 1 jam ia membersihkan barang barang yang ia bawa. Cahalara pun datang menghampiri Aldi.

Chalara :" Abang "
Aldi melihat ke belakang dan Chalara telah rapi dengan pakaian paginya.
Aldi :"udah siap"
Chalara:"udah"
Aldi :" Yaudah kita kebawah serapan pagi sama bunda dan Ayah "
Aldi dan chalara pun meninggalkan kamar menuju ruang makan di bawah tak lupa Aldi mengending Chalara dalam tubuhnya . Setelah menurunkn anak tangga. Aldi melihat Bunda nya sedang menyiapkan serapan pagi untuk keluarga.
Aldi " Assalamu'alaikum bunda, selamat pagi " Ucapan Aldi dan tersenyum kepada bunda.

Putri melihat anak sulung nya yang sedang mengendong anak keduanya. Betapa rindu hatinya terhadap anak sulung nya yang telah pergi beberapa tahun untuk menuruskan pekerjaan ayahnya di luar negri.

Putri :" Walaikumsalam, kapan pulang Abang " Tanya putri, sambil menghampiri Aldi
Aldi langsung mencium tangan Bunda nya dan memeluk Bunda nya. "Tadi malam" Jawab Aldi
Putri :"kenapa tidak bangunkan bunda tadi malam, pasti kamu cape"
Aldi tersenyum kepada Bunda nya yang begitu menyangin kedua anak nya.
Aldi :" Abang ga tega kalo bangunin bunda tadi malam, pasti bunda cape ngurusin Ayah dan Chalara "
Putri :"itu udah kewajiban bunda, bunda ga cape ko kalo kamu tadi malam bangunin bunda"

Datanglah seorang laki-laki dari belakang yang begitu mirip dengan Aldi yaitu Raden Panji Pratama.

Pratama:" Udah pulang bang"

Aldi lansung melihat ayahnya dan menghampiri nya tak lupa ia turunkan Chalara dari tubuhnya dan meletakan di meja makan kusus Chalara.
Aldi "Assalamualaikum, pagi yah " Ucapan aldi bahagia.

Pratama:"waalaikumsalam, pagi bang" Menjawab salam anak dulunya tersebut dengan bahagia. "Bagaimana keadaan kamu disana selalu sehat? " Tanya pratama
Aldi :" Hm, selalu sehat seperti yang ayah lihat sekarang "
Prtama:"bagaimana perusahaan disana lancar ada masalah"
Aldi :" Tidak ayah Alhamdulillah, berjalan dengan lancar"
Putri pun menghampiri suami dan anak sulung nya tersebut.
Putri:"udah jangan bahas kerjaan. Kasihan Chalara dari tadi nunggu kita di meja makan"
Aldi dan Pratama pun melihat Chalara yang sedang menunggu dengan keadaan yang begitu mengemaskan.
Pratama:"wah anak ayah yang cantik lagi nunggu ayah ya" Sambil melangkahkan kakinya menuju Chalara duduk. Tak lupa Putri dan Aldi mengikuti dari belakang.
Chalara :" Lala lapal mau makan "
Pratama :"oke kita makan"
Putri :"anak bunda ga sabar "sambil mencium pipi Chalara.
Aldi hanya melihat internasional Kedua orang tuanya terhadap adiknya. Begitu hangat dilihat untuk pagi hati ini. Setelah acara makan pagi selesai Aldi meminta ijin oe0ada Pratama untuk mengajak Chalara main sekitar Rumahnya.
Aldi:" Yah, aldi mau ngajak Chalara main di sekitar Rumah boleh? "
Chalara:" Boleh, tapi jangan sampai hilang Chalara nya "
Aldi :"bun" Tanya Aldi kepada Bunda
Putri hanya tersenyum dan menggunkan kepala nya sebagai tanda memberi ijin juga.
Aldi :"oke Aldi mau pergi sekarang"
Putri:"jangan lama lama ya abang "
Aldi :"iya bunda "
Aldi lansung mengajak Chalara keluar rumah dan menaikinya mobil, walaupun hanya sekedar sekitar rumah tapi Aldi memikirkan kondisi Chalara yang masih kecil. Aldi meletakan Chalara di sebelah Aldi dengan hati hati.
Aldi :" Siap "
Chalara:"siap"

Aldi pun menyalakan mobilnya dan tak lupa memakaikan sabuk pengaman kepada Chalara dan dirinya. Dalam perjalanan Aldi menyalakan lagu kesenangan Chalara walaupun beberpa kali di putar terus tapi Chalara tetap senang dan menikmati. Sementara Aldi melihat lihat sekitar, akhirnya Aldi menemukan tempat untuk berjalan kaki bersama Chalara di pagi hari. Aldi menepikan mobilnya di pinggir jalan. Dan turun untuk membukan  pintu mobil di sebelah.

Aldi:" Sudah sampai, ayo keluar " Chalaraara pun turun dari mobil Aldi dan berlari kearah taman.
Aldi:" Jangan lari lari Chalara, hati hati " Teriak Aldi memperhatikan Chalara dari jauh.

Selama Chalara asik dengan aktifitas Aldi hanya melihat Chalara dari kursi duduk yang berada di taman. Tepat jam 8.00 pagi, Chalara sudah bermain terlalu lama. Chalara pun langsung menghampiri Aldi yang sedang duduk.

Chalara:" Abang Lala aus"
Aldi :" Chalara haus, yaudah kita cari minum nya " Sambil mengulurkan tangan kepada Chalara. Chalara menggeleng kan Kepala.
Aldi :" Kata nya haus, ayo beli minum"
Chalara:"Lala cape" Sambil berusaha duduk di tempat Aldi. " Chalara mau nunggu Abang disini aja"
Aldi :" Emang Chalara ga takut kalo di culik? "
Chalara :" Engga, Chalala punya Allah yang selalu bersama chalala" Jawab Chalara sambil tersenyum kepada Aldi.
Aldi:" Yakin "
Chalara :" Iya"
Aldi:" Yaudah abang cari minum dlu, Chalara jangan kemana mna abang ga akan lama. Mengerti "  Tegas Aldi dengan nada lembut.

Seperti biasa Chalara hanya menganggukan kepalanya nya saja. Aldi pun langsung meninggalkan tempat mencari tukang air minum sekitar taman sekitar setengah jam Aldi mendapatkan Air minum dan langsung kembali ke tempat dimna Chalara menunggunya. 

Sesampainya disana Aldi tidak melihat Chalara, Aldi langsung panik dan mencari Chalara disekitar taman. 15 menit berlalu Aldi menukan Chalara bersama seorang wanita asing. Aldi pun langsung hampiri mereka.

Sesampai disana Aldi melihat interaksi mereka yang begitu dekat, Aldi bingung tak biasanya adiknya langsung akrab dengan seseorang selain keluarnya, saudara saudara dari Ayah dan Bunda nya sajatidak begitu akrab dengan Chalara, tetapi kenapa dengan wanita asing ini Chalara begitu akrab.

Aldi:" Chalara "

Wanita itu pun lansung melihat dirinya. Tampa menunggu ia menjawab aku pun langsung bertanya kepadanya. Dengan sikap asli ku jika bertemu orang yang tidak aku kenal.

Aldi: " Ko adik saya ada sama anda? " Ucap nya dingin
Rara:" Tadi chalara menghampiri saya dan ,,, " Aku langsung memotong tampa menunggu kalimat selanjutnya.
Aldi:" Kamu penculik adik saya "
Rara :" Bukan, bukan, bukan "

Aku pun lansung gendong chalara dan membawa adik ku pergi. Dan melangkahkan kaki, baru saja 10 langkah aku pun langsung melihat ke belang.

Aldi :" Jika saya bertemu lagi dengan anda , saya laporan kan anda ke kantor polisi"

Aku hanya memberi peringkatan saja kepada wanita tersebut. Ku bawa  chalara ke dalam mobil dan sebelum aku menyalakan mobil ku Chalara lansung berbicara.

Chalara:"Abang jahat marahin kk cantik lala" Tangis Chalara
Aldi :"Chalara, emang tau nama kk cantik yang tadi "
Chalara hanya diam dan memgelengkan kepalanya
Aldi :" Terus kenpa Chalara bisa sama kk tadi " Tanya Aldi lagi
Chalara:"Abang tadi lama Cali minumnya, telus Lala lihat kk cantik Lala. Lala samperin aja kk cantik. Eh sama Abang lansung di marahin kk cantik Lala"
Aldi :" Chalara sayang, kan tadi Abang bilang apa. Jangan kemana mna tunggu Abang samapai datang, ini kenapa Chalara malahan hilang "
Chalara:" Iya Lala salah "  Sambil menundukan kepalanya
Aldi :" Yaudah, nanti kalo Abang ketemu kk cantik itu lagi abang minta maaf " Chalara langsung melihat Aldi " Tapi ingat Chalara jangan ngulangin kesalahan ini lagi, apalagi bikin abang panik lagi oke " Chalara pun langsung menganggukkan kepalanya " Tau aja sekarang kita pulangnya takut ayah dan bunda hawatir.

Aldi pun langsung menyalakan mobilnya untuk pulang .

Aldi :" Aku harus ketemu lagi sama dia dan meminta maaf atas apa yang ia lakukan tadi di taman, aku yakin ia pasti sakit hati apalagi aku langsung memfitnahnya begitu saja. Astaghfirullah maaf kan hamba Tuhan " Ucapnya dalam hati.
Aldierasa bersalah kepada Rara karena sikapnya yang begitu kasar dan dingin terhadapnya. Aldi melakukan itu hanya untuk anti siapasi saja tidak ada niat untuk menyakiti hati orang lain.

~*~

Bab 3
Dalam kejadian yang terjadi ditaman waktu itu Rara dan Aldi selalu bertemu di situasi yang tidak baik dalam perasaan Rara. Pada saat Aldi ingin meminta maaf kepadanya tetapi Rara selalu menghindari Aldi karena Rara tidak ingin kesalahan terulang kembali antara nya dan Aldi.

(Rumah sakit)

Sekitar 2 tahun berlalu mereka tidak pernah bertemu lagi. Menurut Rara ini adalah jalan Tuhan kepada nya agar tidak tidak bertemu lagi dengan Aldi. Tetapi di saat ini juga Rara merasa sedih karena ibunya sedang berbaring di rumah sakit paa satu ini.

Rara sedih, hawatir, dan gelisah dengan keadaan ibunya saat ini. Rara tidak pernah berharap apapun terhadap tuhanya selama ini karena disaat Rara meminta harapan kepada Tuhan, Tuhan selalu tidak pernah mengabulkan nya.

Tata:" Kk apakah ibu akan sembuh? " Tanya tata dengan tangis yang selalu membasahi pipinya
Rara:" Kk tidak tau "
Tata :" Tata hanya berharap bahwa ibu akan sembuh secepatnya "
Rara: " Untuk apa kamu berharap kepada Tuhan , Tuhan ga akan pernah kabulkan harapan itu. Tuhan selalu ngabaiknan harapan itu. Ta, percuma segimana pun kamu berharap ke pada Tuhan itu semua tidak akan terjadi" Ucap Rara membentak Tata dengan suara tiara kan.
Tata hanya bisaenagis dan menndukkan kepalanya, Tata tidak beranielihat Rara dengan kondisi seperti ini.

Seseorang:" Jangan menyalahkan Tuhan,,,, "
Rara dan tata pun langsung melihat sumber suara tersebut.
Rara:" Aldi" Dalam hatinya.
Bersambung.........

*~*

Flashback

Seorang anak perempuan yang sedang bermain ditaman dengan kegembiraan yang ditunjukan dari raut mukanya yang begitu cantik dan manis. Disela bermainnya terdapat seorang pria yang sedang melihat anaknya dengan begitu senang. Baginya kebahagiaan anaknya lebih penting dari apa yang ia lakukan untuk dirinya.

Anak kecil :" Ayah"

Pria itu pun tersenyum dan mengangkat badan anaknya untuk duduk ke pangkuannya.
Ayah anak kecil:" Iya Rara"
Rara :" Lala, mau bilang sesuatu ke ayah"
Ayah Rara:" Mau bilang apa Rara" Kata nya lembut.
Rara:" Nanti kalo lala udah besal, lala mau kasih Hadiah buat Ayah"
Ayah Rara;" Hadiah? "
Rara menggunakan kepalanya sebagai jawabanya.
Ayah Rara:" Kalo Ayah boleh tau, alasan Rara mau ngasih Ayah hadiah apa"
Rara memgelengkan kepalanya.
Ayah :" Ko ga tau, kata nya Rara mau kasih ayah hadiah. Berati Rara harus kasih tau ayah alasannya "
Rara hanya diam, karena ia tidak tau kenapa ia ingin memeberikan hadiah kepada Ayahnya.
Ayah:" Kalo Rara, belum tau alasannya apa gak papa nanti disaat Rara udah besar. Kasih tau alasannya ke Ayah nya"
Rara tersenyum dan mengangguk kepala dengan cepat.
Rara dan ayah Rara pun tersenyum bersama, tertawa bersama, dan melakukan bersama.
future glimpses

Kenangan yang diberikan oleh ayahnya kepada Rara menjadi momen yang berarti baginya .
Rara:" Sekarang aku tau yah, kenapa waktu itu aku ingin kasih ayah hadiah. " Tangisan yang dari tadi ditahan oleh Rara telah pecah membasahi kedua pipinya " Tapi hadiah ini belum berada di tangan ayah " .
Jika waktu bisa kembali Rara ingin ayahnya selalu berada nya samapai saat ini juga.
*~*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun