Mohon tunggu...
Herman Wijaya
Herman Wijaya Mohon Tunggu... profesional -

Penulis Lepas.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

"Damai Harus Mendapat Beasiswa ke Luar Negeri!"

2 Agustus 2018   06:57 Diperbarui: 3 Agustus 2018   13:22 1489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu kelompok musik mahasiswa UI. (Dok. pribadi)

Sementara penghasilan terus menurun, orangtua Damai terpaksa menggunakan tabungan biaya pendidikan anaknya untuk menutupi kebutuhan hidup. Sebagian coba diputar dengan membuat usaha warung di rumah. Tetapi semuanya tidak mudah, saingan terlalu banyak sehingga usaha yang dijalankan juga belum menunjukkan hasil menggembirakan.

Orangtua Damai tetap optimis anaknya bisa menyelesaikan kuliah. Dia sudah banyak mendengar bahwa untuk anak yang memiliki prestasi di tempat kuliah, tidak sulit untuk mendapatkan beasiswa. 

Dalam pertemuan antara pihak Fakultas dengan seluruh orangtua di perkuliahan awal dulu, digambarkan betapa banyaknya peluang untuk mendapatkan beasiswa bagi mahasiswa. Jadi tidak mungkin ada mahasiswa yang tidak bisa kuliah, kata pembicara. Para alumni dari fakultas dan yang sama juga meyakinkan hal itu.

Salah seorang teman ayahnya yang bekerja di sebuah media dengan meyakinkan mengatakan, tidak mungkin tidak ada beasiswa untuk mahasiswa negeri. Anaknya si "Anu" (dia menyebut nama temannya) kuliah di ITB sering banget ke luar negeri. Dia sering dapat tawaran beasiswa.  

Dalam keadaan terjepit, manusia biasanya kreatif. Mulailah orangtua Damai berselancar di internet untuk mencari peluang mendapatkan beasiswa bagi anaknya, guna meringankan beban yang semakin berat. Apalagi sejak dolar melambung yang berdampak pada naiknya harga-harga.

Pemerintah melalui Kemdikbud menyediakan beasiswa Bidikmisi. Namun syarat yang harus dipenuhi antara lain Tergolong dalam keluarga yang tidak mampu secara ekonomi, dengan kriteria:

Penerima BSM (Beasiswa Siswa Miskin) atau pemegang kartu KIP (Kartu Indonesia Pintar), atau kartu sejenisnya lainnya.

Pendapatan kotor gabungan dari kedua orang tua maupun wali maksimal Rp. 3.000.000 per bulan. Atau dengan kata lain, perhitungan pendapatan gabungan orangtua maupun wali, dibagi jumlah anggota dalam keluarga, maksimal Rp. 750.000 per bulan.

Jika tak salah ada juga persyaratan sudah pernah menang dalam lomba di Tingkat Kabupaten atau Provinsi. Damai tidak pernah mengikuti lomba-lomba itu. Dia pernah menjadi Juara dalam lomba science antarSMA di Depok.

*****

Kalau melihat kondisi rumah dan pekerjaan orangtuanya, Damai jelas tidak memenuhi syarat untuk menerima beasiswa pemerintah itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun