Visi & Mekanisme PesanÂ
Setiap program seyogyanya memiliki visi dan misi yang jelas. Kardinal Ignatius Suharyo mengatakan tiga alasan mengapa Indonesia menjadi salah satu tujuan perjalanan Paus.Â
Pertama, adanya kedekatan antara Vatikan dan Indonesia. Ditegaskan, Vatikan merupakan salah satu dari beberapa negara yang pertama-tama mengakui kemerdekaan Indonesia.Â
Hal ini dikatakan Uskup Agung Jakarta ini dalam pernyataan pers, di Kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), 28 Agustus 2024. Kunjungan ini dapat dipahami sebagai kunjungan seorang "gembala kepada kawanan dombanya" yakni umat Katolik di Indonesia yang sangat merindukan kehadiran beliau.Â
Kedua, Paus Fransiskus juga ingin meneguhkan perkembangan Gereja Katolik di Indonesia sesuai dengan tema kunjungannya, faith, fraternity, compassion. Konsep ini merupakan usulan dari KWI yang adalah wajah dari dinamika kehidupan Gereja di Indonesia yang berusaha bertumbuh di dalam iman berdampingan dengan umat lainnya.Â
Salah satu indikatornya adalah Persaudaraan yang merupakan alasan ketiga. Persaudaraan di antara komunitas agama di Indonesia adalah nilai yang harus terus dipelihara dan dikembangkan.Â
Cita-cita bangsa Indonesia untuk hidup harmonis dan inklusif menjadi nilai yang ingin juga dilihat oleh Paus. Salah satu ujud dari persaudaraan ini adalah sejarah berdirinya Masjid Istiqlal yang letaknya berhadapan dengan Gereja Katedral Jakarta. Ketika awal dibangun, Presiden RI pertama, Ir. Soekarno memilih tempat di depan Katedral Jakarta agar kedua tempat ibadah ini berdampingan.
Tema dan visi kunjungan Bapa Paus tersebut disosialisasikan sedemikian rupa sehingga menjadi spirit baik bagi umat Katolik khususnya maupun masyarakat Indonesia pada umumnya.Â
Pemahaman terhadap unsur-unsur dalam tema ini adalah hal penting guna melaksanakan proses komunikasi yang menyeluruh sehingga kunjungan mendapat tempat dan dukungan terbaik dari para stakeholders.Â
Para pemangku kepentingan utama yang dimaksud mencakup Gereja Katolik beserta umatnya di Indonesia serta Pemerintah Indonesia dan masyarakatnya (Internal Stakeholders).Â