Dinamika Pendidikan menentukan bentuk dan format agar mata kuliah dinamika Pancasila dapat diselenggarakan di berbagai program studi dengan menarik dan efektif terdapat berbagai dinamika. Dinamika ini dapat berasal dari internal perguruan tinggi misalnya faktor fenomena pendidikan yang ada. berbagai perkembangan tersebut dan program studi pendidikan itu sendiri yang makin tajam yang menyebabkan cendrungnya mahasiswa cukup baik dalam dunia Pendidikan. Perkembangan pendidikan dapat ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa disadari membawa dampak yang sangat baik terhadap perguruan tinggi, dampak yang baik dapat membawa pada perubahan ditunjukkan dengan pendidikan yang berkualitas.
Pendidikan Pancasila di Indonesia mengalami dinamika yang signifikan sejak awal pembentukannya hingga saat ini. Pancasila, sebagai ideologi dasar negara, memiliki peran sentral dalam membentuk karakter dan kesadaran berbangsa bagi warga negara Indonesia (Darmadi, 2019). Dinamika ini meliputi perubahan dalam kurikulum, pemahaman, tantangan budaya, serta adaptasi terhadap perubahan sosial dan teknologi (Arif, 2017).
Salah satu dinamika penting adalah perubahan dalam kurikulum pendidikan. Sejak kemerdekaan Indonesia, Pancasila diintegrasikan dalam kurikulum sebagai mata pelajaran yang mendidik warga negara tentang nilai-nilai luhur, seperti keadilan sosial, demokrasi, persatuan, dan kemanusiaan. Namun, seiring perkembangan waktu, perlu ada penyesuaian kontekstual dalam kurikulum untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata (Jailani & Saputra, 2022).Â
Pancasila sebagai landasan moral dan etika bangsa Indonesia yang menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya dalam menghadapi tantangan global.Â
Modernitas dan globalisasi mempunyai dampak positif dan negatif terhadap Pancasila. Kemajuan teknologi dan ekonomi merupakan ancaman terhadap nilai-nilai tradisional. Penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dapat dicapai dengan menjaga nilai-nilaiÂ
kemanusiaan, keadilan, persatuan dan demokrasi.Â
 Pancasila memberikan peran dalam pengembangan kehidupan yang adil dan beradab. Pancasila di era modernisasi dan globalisasi mengalami krisis nilai, seperti keegoisan pribadi dan membelakangkan nilai Pancasila. Untuk merealisasikan Pancasila bisa dilakukan dengan mengikuti nilai utama, seperti berlaku adil, berempati dan lainnya. Tantangan yang ada pada era modernisasi ini adalah media sosial yang mengubah individu tidak sejalan dengan nilai Pancasila lagi. Upaya yang bisa dilakukan itu dengan mengadakan pendidikan Pancasila terutama bagi generasi muda dan memastikan bahwa mereka memahami Pancasila dengan jelas. (Ananda Adilla, 2024)Â
Pendidikan Pancasila di Indonesia saat ini menghadapi beberapa tantangan yang kompleks dan perlu mendapatkan perhatian serius. Tantangan dari dalam diantaranya berupa berbagai gerakan separatis yang hendak memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Penanganan yang tidak tepat dan tegas dalam menghadapi gerakan-gerakan tersebut akan menjadi ancaman serius bagi tetap eksisnya keutuhan Bangsa Indonesia dan pancasila. Tantangan besar lainnya adalah mengatasi apatisme dan ketidakpedulian terhadap Pancasila di kalangan generasi muda. Ini adalah tantangan yang memerlukan upaya komprehensif dari semua pihak, termasuk lembaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan (Muslimin, 2016).Â
Tantangan dan Peluang Pendidikan di Era Globalisasi, Globalisasi menghadirkan tantangan dan peluang bagi dunia pendidikan. Pendidikan dituntut beradaptasi dengan problematika yang semakin kompleks, seperti tekanan ekonomi, tuntutan keadilan dan demokrasi, serta erosi nilai-nilai budaya akibat pengaruh hedonisme, pragmatisme, materialisme, dan sekularisme. Rusniati (2015) mengidentifikasi beberapa tantangan utama:Â
 Globalisasi Budaya, Etika, dan Moral:Â
Arus globalisasi budaya, etika, dan moral menuntut pendidikan untuk menanamkan kecintaan tanah air dan menyaring dampak negatif globalisasi. Teknologi dan media sosial mempercepat penyebaran budaya asing, yang terkadang bertentangan dengan nilai-nilai Indonesia. Contohnya, tren fesyen tertentu (misalnya, pakaian terbuka di tempat wisata) atau kebiasaan bersalaman di negara lain yang berbeda dengan budaya Indonesia. Persaingan Kerja yang Ketat: Persaingan dalam dunia kerja semakin ketat.Â