Mohon tunggu...
yayan sunarya
yayan sunarya Mohon Tunggu... -

Staf pengajar pada jurusan pendidikan kimia UPI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aplikasi Pemodelan dan Simulasi Komputer dalam Mengoptimasi Pengembangan Sistem Pendidikan

21 Oktober 2010   00:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:15 5563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sebagaimana mengemuka di atas, mengingat tidak ada teori penunjang mengenai kecenderungan atribut maka metoda ilmiah terbalik dapat diterapkan untuk menentukan fungsi matematis dari atribut komponen sistem. Langkah-langkah yang sampai saat ini terpikirkan adalah sebagai berikut:

1. Menentukan komponen-komponen dan subsistem yang diduga memberikan kontribusi terhadap sifat-sifat sistem kependidikan secara universal, seperti pengajar, siswa, kurikulum, ruang belajar, perpustakaan, dan lainnya.

2. Menurunkan atribut-atribut yang dapat diekstrak dari komponen subsistem baik secara empiris maupun teoritis, untuk selanjutnya dijadikan peubah sistem.

3. Menjaring data dari masing-masing atribut untuk ditentukan fungsinya. Fungsi-fungsi ini merupakan ensemble rerata dari peubah sistem.

4. Menentukan kecenderungan fungsi bersangkutan berdasarkan kacamata statistik, agar distribusi peluang dari peubah dapat diformulasikan.

5. Menentukan antaraksi antar peubah, baik antaraksi dalam komponen yang sama maupun antaraksi peubah antar komponen, sebab antaraksi ini dapat mempengaruhi kontribusi suatu peubah terhadap sifat-sifat sistem, dan interferensinya dapat saling menguatkan atau melemahkan kinerja peubah. Kekuatan Interferensi antar peubah merupakan asumsi dasar untuk mengkonstruksi bangunan model dalam komputer. Dengan kata lain, kokohnya kerangka bangunan suatu model didasarkan pada pengukuhan kekuatan interferensi atau jalinan antar peubah sistem.

Apabila semua tahap di atas dilalui dan data yang dijaring mengikuti asumsi yang diterapkan, maka tahap selanjutnya membangun model sistem pendidikan dalam komputer. Bangunan model ini mengacu pada fungsi-fungsi atribut dan peluang interferensi antar atribut komponen sistem, serta menggunakan kemampuan intuisi, baik intuisi psikologi, pendidikan, budaya, dan faktor-faktor lain yang diduga mempengaruhi sistem pendidikan.

Intuisi dalam membangun model sangat diperlukan, sebab berkaitan dengan kemampuan komputer. Menurut Fishman, ada tiga syarat membangun model, diantaranya adalah: "tidak ada jaminan bahwa waktu dan usaha gigih dapat membangun model dengan hasil sempurna. Kegagalan terjadi disebabkan tingkat sumber yang terlalu rendah. Tetapi tingkat kegagalan lebih banyak disebabkan kebergantungan tinggi pada kemampuan metoda, sementara kemampuan intuisi dan kecerdikan diabaikan".

Hal penting lain dalam membangun model adalah mewujudkan unsur-unsur dari atribut konflik, antara realitas dan kesederhanaan. Disatu pihak, model harus menyajikan alasan-alasan sebagai pendekatan terhadap sistem sebenarnya dan mempersatukan aspek-aspek penting sistem. Dipihak lain, bangun model harus sederhana agar mudah dipahami dan dimanipulasi. Oleh sebab itu, Model tidak perlu rinci, tetapi memiliki korelasi tinggi antara aspek yang diprediksi model dengan sifat yang secara aktual terjadi dalam sistem nyata.

Metoda dan Simulasi Monte Carlo

Sudah lama metode ini dipakai sebagai alat penting dalam perancangan, misalnya simulasi perancangan pesawat terbang, sistem komunikasi telepon, pertempuran militer, atau operasi pemeliharaan dalam menentukan ukuran optimal tim operator. Walaupun pada awalnya simulasi sering dipandang sebagai suatu metoda "last resort" untuk diterapkan ketika metoda lain gagal, tapi sekarang dengan berkembangnya komputer dan bahasa pemrograman menjadikan teknik-teknik simulasi banyak diterapkan secara luas dan diterima sebagai alat dalam sistem analisis dan operasi penelitian. Naylor dkk., mendefinisikan simulasi sebagai berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun